Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kurangi Stress dan Rasa Cemas dengan Berkebun

8 Februari 2024   16:30 Diperbarui: 8 Februari 2024   16:40 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Dominika Roseclay: pexel


Dalam dunia yang terus berkembang ini, stres telah menjadi masalah kesehatan global yang memengaruhi banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat. Tekanan hidup sehari-hari, tuntutan pekerjaan, dan situasi kehidupan yang kompleks seringkali menjadi pemicu utama stres. Dampak negatif stres terhadap kesehatan mental dan fisik tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, mencari pendekatan alami untuk mengatasi stres menjadi semakin penting.

Salah satu solusi yang semakin dikenal dan diakui adalah melalui kegiatan berkebun. Berkebun tidak hanya sekadar aktivitas fisik atau hobi, tetapi juga merupakan bentuk terapi alami yang dapat membawa manfaat signifikan bagi kesehatan mental seseorang. Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern yang serba cepat, berkebun memberikan peluang untuk melibatkan diri dengan alam, menciptakan keseimbangan, dan meresapi keindahan sederhana yang seringkali terlewatkan.

Manfaat Berkebun bagi Kesehatan Mental

Adapun beberapa manfaat berkebun untuk menghilangkan stress, adalah seperti berikut:

1. Reduksi Stres dan Kecemasan

Berkebun telah terbukti menjadi stimulus alami bagi produksi endorfin, hormon "kebahagiaan," yang dapat memberikan perasaan positif dan meredakan stres. Sebaliknya, berkebun juga berkontribusi pada penurunan tingkat kortisol, hormon stres, yang dapat memberikan efek relaksasi dan menenangkan pada tubuh.

Pengalaman saya pribadi yang telah mempraktikkan berkebun dapat memberikan bukti langsung tentang efektivitasnya dalam mengurangi stres dan kecemasan. Ini memberikan perubahan positif yang dirasakan seiring berjalannya waktu, memberikan manfaat kesehatan mental dari berkebun.

2. Memberikan Efek Terapi

Konsep terapi tanah atau hortikultura menciptakan ikatan antara manusia dan alam. Berkebun bukan hanya sekedar aktivitas fisik, tetapi juga peluang untuk terhubung dengan kehidupan tanaman dan keberlanjutan lingkungan. Sehingga dapat membangun rasa keterikatan dengan alam dan menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental.

Sentuhan fisik dengan tanah telah terbukti memiliki efek terapeutik yang signifikan. Proses merawat tanaman, menyentuh tanah, dan berinteraksi dengan unsur-unsur alam dapat memicu respons positif pada sistem saraf dan emosional. Diskusi tentang efek terapeutik ini akan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana sentuhan tanah dapat menjadi alat penting dalam mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

3. Peningkatan Kreativitas dan Rasa Pencapaian

Merawat tanaman, menyaksikan pertumbuhan mereka, dan melihat hasil dari usaha tersebut dapat memberikan rasa pencapaian yang membangkitkan kepercayaan diri. Yang dimana proses perawatan tanaman bukan hanya tanggung jawab, tetapi juga pencapaian pribadi yang dapat meningkatkan motivasi dan kebahagiaan.

Berkebun bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi juga sumber kreativitas. Kombinasi antara desain taman, pilihan tanaman, dan inovasi dalam perawatan dapat menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas. Pembahasan mengenai bagaimana berkebun dapat mendukung ekspresi kreatif dan memberikan rasa pencapaian yang terus-menerus akan menjadi fokus dalam bagian ini.

Dengan mengetahui manfaat berkebun diharapkan ulasan ini memberikan wawasan yang komprehensif tentang bagaimana aktivitas sederhana ini dapat menjadi alat yang kuat dalam meningkatkan kesehatan mental.

Pengaruh Positif pada Kualitas Tidur

Aktivitas berkebun melibatkan berbagai gerakan fisik, seperti menggali tanah, menyiram tanaman, dan merawat kebun. Keterlibatan dalam aktivitas fisik ini dapat memberikan stimulus positif pada tubuh, meningkatkan kelelahan fisik, dan mempromosikan pola tidur yang lebih baik.

Berkebun juga memberikan kesempatan untuk terpapar sinar matahari alami, yang memiliki peran penting dalam regulasi ritme sirkadian. Paparan sinar matahari pagi yang sehat dapat membantu menstabilkan pola tidur dan meningkatkan produksi hormon melatonin, yang diperlukan untuk tidur yang nyenyak pada malam hari.

Berkebun sebagai Bentuk Terapi untuk Depresi

Berkebun dapat menjadi alat yang efektif untuk mengalihkan aliran pikiran negatif yang sering menyertai kondisi depresi. Proses merawat tanaman, merencanakan taman, dan menyaksikan pertumbuhan tanaman dapat menciptakan fokus positif, mengubah pola pikir yang merugikan, dan memberikan distraksi yang diperlukan dari pemikiran yang menghambat.

Aktivitas berkebun telah terbukti merangsang produksi neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin. Serotonin, dikenal sebagai "hormon kebahagiaan," memiliki peran penting dalam meningkatkan suasana hati dan meredakan gejala depresi. Dopamin, yang terkait dengan kepuasan dan motivasi, juga dapat diproduksi dalam jumlah lebih besar saat seseorang terlibat dalam kegiatan berkebun.

Membentuk Keterampilan Hidup melalui Berkebun

Berkebun mengajarkan nilai-nilai fundamental seperti disiplin dan tanggung jawab. Merawat tanaman memerlukan komitmen dan perhatian yang teratur. Rutinitas harian atau mingguan dalam menyiram, memberi pupuk, dan menjaga tanaman menciptakan struktur yang membantu dalam membentuk disiplin. Tanggung jawab terhadap kehidupan tumbuhan yang bergantung pada perawatan kita juga memberikan rasa kepemilikan yang dapat menjadi dasar pembentukan karakter.

Pertumbuhan tanaman adalah proses alami yang memerlukan waktu dan kesabaran. Berkebun mengajarkan kita untuk menghargai dan menerima setiap tahapan pertumbuhan, dari perkecambahan biji hingga berkembang menjadi tanaman dewasa. Kesabaran ini adalah pelajaran berharga yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berkebun tidak hanya menghasilkan tanaman yang subur, tetapi juga membentuk keterampilan hidup yang berharga. Keterampilan ini mencakup perencanaan, pemecahan masalah, kemampuan organisasi, dan manajemen waktu. Melalui proses merawat tanaman, seseorang dapat mengasah keterampilan ini secara alami, yang pada gilirannya dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Dengan memahami bahwa berkebun bukan hanya kegiatan hobi tetapi juga proses pembelajaran dan pertumbuhan pribadi, pembaca diharapkan dapat melihat nilai jangka panjang dari kegiatan ini. Melalui disiplin, kesabaran, dan keterampilan hidup yang diperoleh, berkebun dapat menjadi sarana untuk membentuk individu yang lebih tangguh, terampil, dan penuh makna dalam menjalani kehidupan.

Sebagai penutup, mari bersama-sama merangkul kegiatan berkebun sebagai cara alami dan bermakna untuk merawat kesehatan mental. Dalam kehidupan yang sibuk dan penuh tekanan, berkebun dapat menjadi pelarian yang menyegarkan dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Dengan setiap bibit yang ditanam dan setiap waktu yang dihabiskan di kebun, kita memberikan kontribusi pada kesehatan mental kita sendiri dan, pada gilirannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Mari berkebun untuk kesehatan mental yang lebih baik!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun