Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jadi "Bom Waktu" Bahaya Makanan bagi Tubuh yang Terpapar Pupuk dan Pestisida Kimia

5 Januari 2024   16:10 Diperbarui: 7 Januari 2024   09:11 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi penyemprotan pestisida kimia (Foto oleh Rosyid Arifin: pexel)

Dua jenis bahan kimia ini membawa manfaat bagi pertanian modern tetapi juga menimbulkan ancaman terhadap kesehatan manusia ketika berlebihan dalam penggunaannya. 

Penting bagi kita untuk memahami lebih dalam bagaimana bahan kimia ini berdampak pada makanan yang kita konsumsi setiap hari, serta upaya-upaya untuk meminimalisir risiko yang terkait dengan paparan bahan kimia tersebut.

Proses Akumulasi dalam Makanan

Pupuk dan pestisida, meskipun diperlukan dalam pertanian, memasuki rantai makanan kita dengan cara yang kompleks dan seringkali tidak terduga. Proses akumulasi bahan kimia ini dalam makanan sehari-hari merupakan hasil dari berbagai faktor yang patut diperhatikan.

Bahan kimia dari pupuk dan pestisida dapat masuk ke dalam makanan melalui beberapa jalur. Mulai dari tanah yang menyerap residu bahan kimia hingga tanaman yang menyerapnya untuk pertumbuhan, kemudian masuk ke dalam buah, sayuran, dan sumber makanan lainnya yang kita konsumsi sehari-hari. Proses ini menyebabkan akumulasi bahan kimia dalam makanan yang bisa kita beli di pasar atau supermarket.

Tidak hanya berdampak pada makanan, penggunaan pupuk dan pestisida juga mempengaruhi lingkungan sekitarnya. Seperti pengaruh terhadap tanah, air tanah, dan air permukaan. Bahan kimia ini dapat mencemari sumber air dan dapat memengaruhi kehidupan hewan, termasuk serangga yang berperan penting dalam ekosistem pertanian.

Bahaya bagi Kesehatan Manusia

Paparan bahan kimia dari pupuk dan pestisida dalam makanan dapat menghadirkan ancaman serius terhadap kesehatan manusia. Dampaknya tidak hanya pada tingkat individual tetapi juga melalui rantai makanan, memberikan risiko yang memengaruhi organisme lainnya.

Konsumsi makanan yang terpapar bahan kimia ini meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit. Mulai dari gangguan sistem hormonal dan saraf, gangguan fungsi organ, hingga peningkatan risiko kanker. Dalam jangka panjang, dampak paparan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan kronis yang berpotensi mengancam kehidupan.

Bahan kimia yang ada dalam makanan dapat berpindah melalui rantai makanan. Ketika hewan mengonsumsi tanaman yang terkontaminasi, bahan kimia tersebut juga terakumulasi dalam jaring makanan mereka. Dalam hal ini, konsumsi daging atau produk hewani yang telah terpapar bahan kimia dari pupuk dan pestisida juga memberikan risiko yang serupa bagi kesehatan manusia.

Solusi dan Tindakan Pencegahan

Dalam menghadapi risiko paparan bahan kimia dari pupuk dan pestisida dalam makanan, langkah-langkah pencegahan dapat diambil untuk menjaga kesehatan dan mengurangi dampak negatifnya.

Pertanian organik menjadi pilihan yang menjanjikan dalam mengurangi paparan bahan kimia berbahaya. Penggunaan pupuk organik alami dan metode pengendalian hama yang ramah lingkungan meminimalkan risiko residu kimia dalam makanan. Selain itu, praktik ini juga mendukung kelestarian tanah dan ekosistem alami, menjadikannya alternatif yang lebih berkelanjutan bagi masa depan pertanian.

Pentingnya kesadaran konsumen dalam memilih makanan yang lebih aman tidak bisa diabaikan. Edukasi tentang pentingnya membaca label, memahami sertifikasi organik, dan mengetahui sumber makanan menjadi kunci dalam memilih produk yang lebih bersih dan bebas dari residu bahan kimia. Dengan kesadaran yang lebih baik, konsumen dapat berperan aktif dalam mendukung pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Langkah-langkah Menuju Makanan yang Lebih Aman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun