Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Cara Cepat dan Mudah Membuat Pupuk Super dari Dedaunan Kering untuk Segala Tanaman

14 Desember 2023   19:25 Diperbarui: 15 Desember 2023   20:23 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah cokelat dan sampah hijau yang ditumpuk secar bergantian untuk menghasilkan kompos. Sumber: crowwingswcd.org

Pastikan dedaunan yang dikumpulkan bebas dari sampah plastik, kotoran hewan, atau benda asing lainnya. Mengatur dedaunan dalam tumpukan terpisah dari bahan-bahan non-organik akan mempermudah proses seleksi dan pengolahan.

Setelah mendapatkan dedaunan kering yang sesuai, pastikan untuk mempersiapkannya dengan cara mengeringkannya lebih lanjut jika diperlukan. Ini bisa dilakukan dengan menaruhnya di tempat terbuka yang terlindung dari hujan untuk mengurangi kelembaban sebelum proses pengolahan lebih lanjut.

Jangan lupa untuk mengetahui kondisi dedaunan yang digunakan. Dedaunan yang terlalu kering atau terlalu basah dapat mempengaruhi proses fermentasi, oleh karena itu, pastikan untuk memperhatikan keadaan dedaunan sebelum memasukkannya ke dalam proses pembuatan pupuk kompos.

Proses Pembuatan:

  • Pemotongan atau Penggilingan Dedaunan:

Langkah pertama dalam proses pembuatan pupuk kompos adalah mempersiapkan dedaunan untuk fermentasi. Dedaunan bisa dipotong-potong kecil atau digiling agar proses penguraian menjadi lebih efisien. Hal ini membantu meningkatkan luas permukaan dedaunan yang terpapar oleh mikroorganisme pengurai.

  • Penataan Dedaunan:

Setelah dipersiapkan, siapkan wadah gentong, karung atau compost bag tempat khusus. pengomposan dedaunan dapat ditata dalam tumpukan yang berpori untuk memungkinkan aerasi yang baik jangan terlalu padat, Tumpuk dalam lapisan yang bergantian dengan bahan lainnya seperti sisa makanan, rumput, atau daun yang masih hijau lainnya, pastikan untuk mencampurkan bahan kering dengan bahan hijau secara bergantian agar seimbang, Lapisan dedaunan yang tersusun dengan rapi akan membantu proses fermentasi berjalan lebih baik.

Sampah cokelat dan sampah hijau yang ditumpuk secar bergantian untuk menghasilkan kompos. Sumber: crowwingswcd.org
Sampah cokelat dan sampah hijau yang ditumpuk secar bergantian untuk menghasilkan kompos. Sumber: crowwingswcd.org
  • Pencampuran dengan Bahan Tambahan:

Bisa juga ditambahkan campuran EM4 dan Molase kalau tidak ada molase bisa diganti dengan gula, campurkan molase, EM4 dan Air dengan perbandingan 1:1:50 (Ini tergantung kebutuhan dan berapa banyak bahan yang akan dijadikan kompos) setelah dicampur dan tunggu sekitar 15-25 menit agar bakteri EM4 aktif setelah itu semprotkan bahan untuk membuat kompos tadi. Beberapa tambahan seperti tanah, abu kayu, atau sedikit pupuk organik lainnya dapat dimasukkan ke dalam tumpukan dedaunan untuk meningkatkan kualitas pupuk kompos yang dihasilkan dan mempercepat kematangan. Perbandingan antara dedaunan kering dan bahan tambahan harus seimbang untuk mendukung proses fermentasi.

  • Pengaturan Kelembaban dan Ventilasi:

Jaga kelembaban tumpukan dedaunan agar tetap dalam kondisi yang optimal untuk proses fermentasi. Pengaturan kelembaban bisa dilakukan dengan menyiramkan air jika terlalu kering atau membalik dedaunan jika terlalu basah. Pastikan juga adanya ventilasi yang cukup agar udara dapat mengalir dengan baik.

Proses pembuatan pupuk kompos dari dedaunan kering membutuhkan perhatian terhadap detail-detail kecil seperti pengaturan kelembaban, perbandingan bahan tambahan, serta pengaturan tata letak tumpukan. Dengan proses yang tepat, dedaunan kering akan berubah menjadi pupuk berkualitas tinggi yang dapat memberikan manfaat luar biasa bagi tanaman Anda.

Fermentasi dan Pengomposan:

  • Periode Fermentasi:

Setelah dedaunan teratur dalam tumpukan, proses fermentasi dimulai. Ini adalah tahap di mana mikroorganisme seperti bakteri dan fungi mulai mengurai dedaunan menjadi pupuk kompos. Fermentasi yang baik membutuhkan waktu, biasanya 2 minggu hingga 1 bulan, tergantung pada kondisi lingkungan dan jenis dedaunan yang digunakan.

  • Perawatan Tumpukan:

Selama periode fermentasi, penting untuk merawat tumpukan dedaunan secara teratur. Pastikan kelembaban tumpukan tetap optimal, tidak terlalu kering maupun terlalu basah. Lakukan juga pemutaran atau pembalikan dedaunan secara berkala untuk memastikan penguraian yang merata dan optimal.

  • Pengujian Kematangan:

Untuk mengetahui apakah pupuk kompos sudah matang, perhatikan ciri-ciri khas seperti perubahan warna dan aroma, serta tekstur yang tampak lebih hancur dan homogen. Pupuk kompos yang matang memiliki aroma bumi yang khas dan warna cokelat gelap hingga hitam.

Setelah proses fermentasi selesai, pupuk kompos dapat digunakan untuk memperkaya tanah di kebun atau pot tanaman. Sebelum digunakan, pastikan pupuk kompos sudah matang secara sempurna agar memberikan manfaat optimal pada pertumbuhan tanaman.

Proses fermentasi dan pengomposan merupakan tahapan krusial dalam menghasilkan pupuk kompos yang berkualitas dari dedaunan kering. Dengan pengawasan yang tepat dan pemahaman akan tanda-tanda kematangan, pupuk kompos yang dihasilkan akan menjadi amunisi yang efektif bagi kehidupan tanaman Anda.

Penerapan Pupuk Kompos:

  • Metode Pengaplikasian:

Pupuk kompos dari dedaunan kering dapat diterapkan dengan beragam metode. Mulai dari mencampurkannya langsung ke dalam tanah sebelum penanaman, hingga menggunakan sebagai lapisan penutup di atas tanah untuk mempertahankan kelembaban dan nutrisi.

  • Waktu Penggunaan yang Tepat:

Gunakan pupuk kompos ini pada waktu yang ideal, seperti saat awal musim tanam atau saat tanaman membutuhkan tambahan nutrisi. Hal ini akan membantu tanaman memanfaatkan nutrisi dengan lebih baik.

  • Manfaat bagi Tanaman:

Pupuk kompos dari dedaunan kering memiliki manfaat yang luar biasa bagi tanaman. Selain menyediakan nutrisi esensial, pupuk kompos juga membantu meningkatkan struktur tanah dan memperbaiki kemampuan tanah untuk menahan air.

  • Dosis yang Tepat:

Pastikan untuk menggunakan dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Penggunaan terlalu banyak atau terlalu sedikit pupuk kompos bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Penerapan pupuk kompos dari dedaunan kering menjadi kunci untuk memberikan nutrisi alami bagi tanaman Anda. Dengan memahami cara mengaplikasikan pupuk kompos secara tepat, Anda dapat meningkatkan hasil pertanian atau keberhasilan tanaman hias Anda secara signifikan.

Membuat pupuk kompos dari dedaunan kering merupakan langkah yang sederhana namun bermakna dalam upaya menjaga lingkungan sekaligus memberikan manfaat nyata bagi tanaman. Proses ini tidak hanya mengubah limbah organik menjadi sesuatu yang bernilai, tetapi juga memberikan nutrisi alami yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.

Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana seperti pengumpulan bahan baku yang tepat, proses pembuatan yang teratur, hingga penerapan pada tanaman, Anda dapat meningkatkan kualitas tanah dan hasil pertanian secara alami. Selain itu, penggunaan pupuk kompos ini juga merupakan kontribusi positif dalam mengurangi dampak limbah organik pada lingkungan.

Semoga artikel ini memberikan wawasan dan dorongan bagi pembaca untuk mencoba membuat pupuk kompos dari dedaunan kering. Dengan langkah kecil ini, kita dapat bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan tanaman yang lebih subur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun