Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Cara Efektif Memperbaiki Kualitas Tanah Bekas Pemakaian Pupuk Kimia

4 November 2023   17:56 Diperbarui: 5 November 2023   05:11 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanah Keras akibat penggunaan pupuk Kimia (Dokumentasi pribadi)

Ventilasi yang baik, kelembaban yang tepat, dan suhu yang optimal juga memainkan peran penting dalam mempercepat proses penguraian bahan organik menjadi kompos yang berkualitas tinggi.

Pupuk organik cair adalah larutan yang mengandung nutrisi penting yang diperoleh dari bahan organik yang difermentasi. Pupuk cair ini dapat disemprotkan langsung ke tanaman atau disiramkan ke tanah untuk memberikan nutrisi yang cepat diserap oleh akar tanaman. 

Beberapa bahan organik yang dapat digunakan untuk membuat pupuk cair meliputi kotoran ternak, sisa tanaman, atau bahan-bahan dapur. Fermentasi menggunakan mikroorganisme seperti bakteri asam laktat membantu mengurai bahan organik menjadi larutan nutrisi yang kaya akan mikroorganisme bermanfaat.

Dengan memadukan penggunaan pupuk hijau, kompos, dan pupuk organik cair, petani dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, dan memulihkan keseimbangan ekosistem tanah. 

Rotasi Tanaman

Rotasi tanaman adalah praktik pertanian organik yang melibatkan pertukaran tanaman yang ditanam di lahan pertanian dari waktu ke waktu. Praktik ini memiliki manfaat besar dalam menjaga kesuburan tanah. Dengan memvariasikan tanaman yang ditanam, rotasi tanaman membantu mengurangi risiko serangan hama dan penyakit yang menyerang satu jenis tanaman saja. 

Selain itu, rotasi tanaman juga membantu memperbaiki struktur tanah dengan sistem akar yang berbeda-beda, serta meningkatkan keberagaman nutrisi yang digunakan oleh tanah.

Pada tanah bekas pupuk kimia, pola rotasi tanaman harus dipilih dengan bijak. Tanaman dengan sistem akar yang dalam dan kuat, seperti kacang-kacangan dan umbi-umbian, dapat membantu memecah lapisan tanah yang keras akibat penggunaan pupuk kimia. 

Tanaman semacam ini juga membantu mengikat nitrogen dari udara ke dalam tanah melalui proses nodulasi, meningkatkan kadar nitrogen organik dalam tanah. Bergantian dengan tanaman penyusun humus seperti tanaman hijauan makanan ternak juga mendukung peningkatan kandungan bahan organik dalam tanah.

Manajemen sisa tanaman adalah aspek penting dalam rotasi tanaman yang efektif. Sisa tanaman yang dibiarkan di lahan pertanian setelah panen, seperti jerami atau daun-daunan, dapat menjadi bahan organik yang sangat baik untuk tanah. 

Mereka memperkaya tanah dengan bahan organik, menyediakan habitat untuk mikroorganisme tanah, dan membantu mengurangi erosi tanah. Dengan menggiling atau mencacah sisa tanaman ini, mereka dapat diintegrasikan kembali ke dalam tanah melalui kompos atau bahan organik lainnya, meningkatkan kesuburan dan struktur tanah secara bertahap.

Dengan menerapkan rotasi tanaman yang bijak dan mengelola sisa tanaman dengan tepat, petani dapat mempertahankan kualitas tanah bekas pupuk kimia. 

Menanam Tanaman yang Tahan Terhadap Tanah Tidak Subur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun