Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita saat ini. Melalui platform-platform ini, informasi dan konten dapat dengan mudah menyebar dengan kecepatan yang luar biasa.Â
Namun, di balik gemerlap viralitas dan popularitas yang tampak menggiurkan, terdapat suatu aspek yang sering kali terabaikan: dampaknya terhadap kesehatan mental individu.
Fenomena viral di media sosial, di mana suatu konten atau peristiwa mendadak menjadi sangat populer dan menyebar secara luas, memiliki kekuatan yang luar biasa dalam membentuk persepsi dan emosi masyarakat. Namun, di balik kehebohan viralitas tersebut, terdapat gangguan psikologis yang mengintai di antara para pengguna.
Menurut penelitian Pew Research Center, 71% pengguna media sosial melaporkan adanya perasaan stres atau kecemasan setelah menggunakan platform tersebut. Dalam era yang dipenuhi viralitas, dampak psikologis dari media sosial menjadi semakin nyata.
Viralitas di media sosial merujuk pada fenomena di mana suatu konten atau peristiwa menyebar dengan cepat dan luas melalui berbagi, menyukai, atau mengomentari di platform-platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok.Â
Konten yang menjadi viral seringkali mendapatkan perhatian yang besar dan dapat mencapai audiens yang sangat luas dalam waktu singkat. Viralitas ini dapat berkaitan dengan berbagai jenis konten, mulai dari meme, video lucu, berita menarik, hingga peristiwa signifikan dalam kehidupan sehari-hari.
Viralitas di media sosial dapat memiliki pengaruh yang signifikan pada kesehatan mental individu. Pertama, tekanan untuk menjadi bagian dari sesuatu yang viral atau populer dapat menciptakan kecemasan sosial dan perasaan kurangnya nilai diri.Â
Pengguna media sosial sering kali merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan tren dan ekspektasi yang dibangun oleh konten viral, yang pada gilirannya dapat mengganggu kesehatan mental mereka.
Selain itu, viralitas juga dapat memicu perasaan kesepian dan perbandingan sosial. Melihat konten yang viral dan mendapatkan perhatian besar dari orang lain seringkali membuat orang merasa terisolasi atau merasa tidak dihargai.Â
Perbandingan diri dengan orang lain yang tampak lebih sukses atau bahagia dalam dunia maya dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!