Mereka telah melancarkan perlawanan militer, membangun benteng pertahanan, dan melakukan operasi kontra-serangan untuk merebut kembali wilayah yang telah dikuasai oleh pasukan Rusia dan separatis yang didukung oleh Rusia. Selain itu, warga sipil Ukraina juga berpartisipasi dalam upaya pertahanan dengan membentuk kelompok sukarelawan untuk melawan invasi.
Di tengah konflik, Ukraina telah meminta dukungan senjata dari negara-negara Barat. Permintaan tersebut adalah upaya Ukraina untuk memperkuat kemampuan pertahanan mereka dan memberikan perlindungan kepada pasukan mereka yang sedang berperang.
Ukraina mengharapkan bantuan senjata seperti senjata ringan, amunisi, persenjataan anti-tank, dan perlengkapan militer lainnya. Dukungan senjata ini diharapkan dapat memberikan keunggulan taktis kepada pasukan Ukraina dan membantu mereka dalam melawan serangan Rusia.
Tanggapan dan reaksi negara-negara Barat terhadap permintaan Ukraina untuk dukungan senjata telah beragam. Beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, telah memberikan bantuan senjata kepada Ukraina dalam bentuk dukungan militer non-mematikan, seperti pelatihan militer, peralatan intelijen, dan bantuan logistik.
Namun, tanggapan Barat tidak seragam dan terpengaruh oleh berbagai faktor, termasuk pertimbangan geopolitik, risiko eskalasi konflik dengan Rusia, dan kebijakan luar negeri masing-masing negara. Beberapa negara Barat mengkhawatirkan bahwa memberikan dukungan senjata kepada Ukraina dapat memperburuk konflik dan meningkatkan eskalasi dengan Rusia.
Namun, permintaan Ukraina untuk dukungan senjata tetap menjadi perdebatan di antara negara-negara Barat. Beberapa pihak berpendapat bahwa memberikan dukungan senjata kepada Ukraina adalah langkah yang penting untuk membantu Ukraina mempertahankan kedaulatannya dan memberikan sinyal kuat bahwa invasi dan agresi militer tidak dapat diterima dalam konteks internasional.
Konflik di Ukraina telah menimbulkan dampak yang signifikan dalam hubungan internasional, dan pandangan Henry Kissinger memberikan sudut pandang yang berbeda mengenai pemicu awal perang tersebut. Dalam pandangannya, perluasan NATO merupakan faktor utama dalam memicu konflik ini.Â
 Meskipun pandangan Kissinger kontroversial, analisis yang lebih mendalam tentang akar konflik dapat membantu memahami kompleksitas situasi dan memperluas perspektif mengenai konflik Ukraina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H