Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Fleksibilitas Menjadi Kunci Utama dalam Mewujudkan Konsep Merdeka Belajar

26 Mei 2023   15:06 Diperbarui: 26 Mei 2023   15:08 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merdeka Belajar (MI/Duta)

Dalam peran sebagai co-creator, guru memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan kreativitas mereka, mempraktekkan apa yang mereka pelajari, dan berkontribusi dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna. Hal ini tidak hanya memberikan kepuasan bagi siswa dalam belajar, tetapi juga membantu mereka mengasah keterampilan yang relevan dengan dunia nyata dan mempersiapkan mereka untuk tantangan masa depan.

Melalui peran sebagai co-creator Kurikulum Merdeka, guru dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan siswa, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan dukungan yang tepat sesuai dengan minat dan bakat masing-masing siswa. Dengan begitu, guru menjadi agen perubahan yang mampu menghadirkan pembelajaran yang relevan, bermakna, dan menginspirasi bagi siswa.

Praktik Penerapan Fleksibilitas merdeka belajar

Dalam menerapkan fleksibilitas yang baik dalam merdeka belajar, ada beberapa langkah yang perlu diikuti.

  • Pertama, siswa perlu diberikan pilihan dalam pembelajaran, seperti memilih metode atau materi yang mereka minati.

  • Kedua, ritme pembelajaran siswa juga harus disesuaikan, sehingga mereka dapat belajar dengan kecepatan yang sesuai.

  • Ketiga, minat siswa perlu difasilitasi dengan memberikan kesempatan eksplorasi dan pengembangan hobi mereka.

  • Keempat, Pendekatan berbasis proyek juga bisa digunakan untuk memotivasi siswa dalam merdeka belajar. Dalam hal ini, siswa dapat memilih topik yang relevan dengan minat mereka dan terlibat langsung dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek tersebut.

  • Kelima, Fleksibilitas waktu dan tempat juga penting, sehingga siswa dapat belajar di lingkungan yang nyaman bagi mereka.

  • Keenam, Kolaborasi dan pengajaran sebaya juga harus ditingkatkan dalam merdeka belajar. Siswa dapat bekerja sama dengan teman sekelas yang memiliki minat serupa dan saling mengajar satu sama lain.

  • Terakhir, memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa akan membantu mereka dalam mengembangkan diri.

Dalam menerapkan fleksibilitas ini, tujuan pembelajaran harus tetap dijaga. Meskipun siswa diberikan kebebasan untuk belajar sesuai minat mereka, tetap penting untuk memastikan bahwa standar pembelajaran tetap tercapai.

Pesan Penutup

Kurikulum Merdeka telah muncul sebagai solusi yang menjanjikan dalam mengatasi tantangan yang ada dalam sistem pendidikan. Dengan pendekatan yang lebih fleksibel, Kurikulum Merdeka memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang sesuai dengan keunikan mereka. Fleksibilitas dan keunikan menjadi kunci utama dalam mewujudkan konsep "merdeka belajar" di mana siswa memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka.

Melalui Kurikulum Merdeka, pendidikan menjadi lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Kebosanan dalam proses pembelajaran dapat diatasi dengan memberikan ruang bagi siswa untuk memilih jalur pembelajaran yang mereka minati. Kurikulum yang fleksibel mengakomodasi perbedaan minat, bakat, dan gaya belajar siswa, sehingga mereka dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal.

Dengan semua upaya yang dilakukan, diharapkan Kurikulum Merdeka akan membawa perubahan positif dalam sistem pendidikan. Keunikan dan perbedaan setiap siswa akan dihargai dan diberdayakan, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi terbaik mereka. Kurikulum Merdeka menjadi jalan menuju pendidikan yang inklusif, inspiratif, dan relevan dengan kebutuhan siswa saat ini. Salam Pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun