Pertandingan semalam sangat seru, Pada pekan ke-34 Ligue 1 2022-2023, PSG menunjukkan performa yang meyakinkan saat melawan Troyes pada Senin (8/5/2023) dan berhasil membekuk tuan rumah dengan skor 3-1 di Stade de l'Aube. Meskipun tanpa bintang mereka, Lionel Messi dan Neymar, tim tamu tetap terlalu tangguh bagi Troyes. PSG diunggulkan sejak awal, dan berhasil membuktikan bahwa mereka memang layak menjadi favorit pada laga tersebut.
Laga dimulai dengan dominasi PSG yang langsung mengambil alih kendali bola. Sebaliknya, Troyes memilih bermain defensif dan menunggu kesempatan untuk melakukan serangan balik. Pada menit ke-8, PSG sukses menjebol gawang Troyes. Umpan silang dari Vitinha dibelokkan oleh bek lawan dan membentur mistar. Namun, bola pun muntah tepat di hadapan Mbappe yang berhasil menyundul dan mencetak gol! Skor menjadi Troyes 0-1 PSG.
Gol tersebut membuat PSG semakin bermain bebas di sisa babak pertama. Mereka terus mengurung Troyes dan berusaha mencetak gol kedua. Meski begitu, skor tetap 1-0 hingga babak pertama berakhir dan para pemain menuju ke ruang ganti.
Babak kedua dimulai dengan tempo yang tidak terlalu berbeda dengan babak pertama, dimana PSG tetap sangat dominan dalam 10 menit awal. Sementara itu, Troyes hanya bisa bertahan dan berusaha mencari celah untuk melakukan serangan balik. Pada menit ke-59, PSG berhasil mencetak gol kedua mereka setelah umpan silang dari Verratti berhasil disundul oleh Vitinha dan berhasil memasukkan bola ke gawang lawan setelah kiper gagal memblok bola dengan sempurna. Skor pun menjadi Troyes 0-2 PSG.
Meskipun demikian, Troyes tidak menyerah begitu saja dan terus berjuang untuk memperkecil ketertinggalan. Pada menit ke-83, mereka berhasil memperkecil ketinggalan setelah umpan silang Chavalerin berhasil diarahkan dengan sempurna oleh Yade di kotak penalti. Skor pun menjadi Troyes 1-2 PSG.
Namun, PSG tidak mengendurkan serangan mereka dan berhasil mencetak gol ketiga pada menit ke-86 setelah sepakan keras Mbappe berhasil ditepis oleh Gallon, namun bola kembali muntah ke hadapan Fabian Ruiz yang berhasil mencetak gol melalui sepakan melengkung. Skor akhir pun menjadi Troyes 1-3 PSG.
Lah kok bahas skripsi malah ke sepak bola?
Tenang-tenang,Â
Kuliah seperti bermain sepak bola
kuliah kita harus memahami tugas dan tanggung jawab kita agar bisa berhasil dan mencapai tujuan akademik kita.
Kuliah ibarat bermain sepak bola, di mana kita berperan sebagai pemain di lapangan. Seperti dalam sepak bola, di mana kita harus memainkan peran masing-masing agar bisa mencetak gol dan meraih kemenangan, dalamSeperti dalam sepak bola, kita harus belajar bermain dengan tim dan menghargai peran masing-masing anggota tim untuk mencapai tujuan yang sama. Dalam kuliah, kita harus belajar berkolaborasi dengan sesama mahasiswa, bekerja sama dengan dosen dan staf, serta belajar dari pengalaman dan pengetahuan mereka untuk mencapai hasil terbaik.
Seperti dalam sepak bola, kita harus mempersiapkan diri dengan baik sebelum bertanding. Dalam kuliah, kita harus melakukan persiapan dan mempersiapkan diri sebelum masuk ke dalam kelas, membaca dan memahami materi pelajaran, dan mengikuti jadwal kuliah dengan disiplin dan konsistensi.
Seperti dalam sepak bola, kita harus bermain dengan tekun dan disiplin, memahami strategi dan rencana yang telah disusun oleh pelatih dan mengikutinya dengan ketat. Dalam kuliah, kita harus berusaha untuk mengikuti perkembangan pembelajaran dan memahami apa yang diharapkan dari kita sebagai mahasiswa, dan berusaha untuk mengikuti rencana pembelajaran yang telah ditetapkan oleh dosen.
Mencetak Gol ibarat mengerjakan Skripsi
Dalam analogi sepak bola, mencetak gol ibarat menyelesaikan skripsi. Seperti dalam sepak bola, mencetak gol membutuhkan upaya dan kerja keras dari seluruh tim, tidak hanya dari satu pemain saja. Begitu juga dalam menyelesaikan skripsi, dibutuhkan kerja keras dan dukungan dari banyak pihak, termasuk dosen pembimbing, rekan-rekan sejawat, dan bahkan keluarga.
Mencetak gol juga memerlukan perencanaan dan strategi yang matang, sama halnya dengan menyelesaikan skripsi. Dalam menyelesaikan skripsi, kita harus merencanakan langkah-langkah yang akan dilakukan, melakukan riset dan mengumpulkan data yang diperlukan, dan menyusun keseluruhan tulisan dengan struktur yang jelas dan terorganisir.
Seperti dalam sepak bola, mencetak gol bisa menjadi tantangan yang besar dan terkadang kita bisa mengalami kegagalan. Begitu juga dengan menyelesaikan skripsi, bisa ada rintangan dan kesulitan yang kita hadapi, namun kita harus tetap berusaha dan gigih dalam menyelesaikan tugas tersebut.
Namun, setelah berhasil mencetak gol atau menyelesaikan skripsi, kita akan merasakan kepuasan dan prestasi yang luar biasa. Seperti saat gol kita membawa tim meraih kemenangan, menyelesaikan skripsi dengan sukses juga membawa kita meraih prestasi dan penghargaan dari dosen, teman-teman, dan masyarakat luas.
Semester awal sama dengan Babak Pertama
semester awal dapat diibaratkan sebagai babak pertama dalam sebuah pertandingan. Seperti dalam sepak bola, babak pertama sangat penting untuk membangun fondasi dan menciptakan peluang untuk meraih kemenangan di akhir pertandingan.
Di semester awal, kita perlu beradaptasi dengan lingkungan baru dan memperkenalkan diri dengan teman-teman baru. Kita juga perlu mengenali kurikulum dan aturan-aturan yang berlaku di perguruan tinggi, serta menyesuaikan diri dengan tuntutan akademik yang lebih tinggi.
Seperti dalam babak pertama, kita perlu membangun fondasi yang kuat dan menciptakan peluang untuk meraih kemenangan di semester selanjutnya. Kita perlu belajar dengan tekun dan giat, serta memanfaatkan sumber daya yang ada, seperti dosen pembimbing, perpustakaan, dan fasilitas lainnya, untuk mendukung pembelajaran kita.
Babak pertama juga bisa menjadi momen untuk mencoba berbagai hal baru dan mengeksplorasi minat dan bakat kita. Seperti dalam sepak bola, di babak pertama kita bisa mencoba berbagai strategi dan formasi untuk mencetak gol, begitu juga di semester awal kita bisa mencoba berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan mengembangkan diri di bidang yang kita minati.
Namun, seperti dalam sepak bola, babak pertama juga bisa menjadi tantangan dan penuh dengan kesulitan. Kita mungkin mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, mengatasi tugas-tugas akademik yang lebih berat, atau menghadapi masalah pribadi.
Semester Akhir Ibarat Injury Time
Semester akhir dapat diibaratkan sebagai injury time pada pertandingan sepak bola. Pada injury time, waktu yang tersisa dianggap sangat penting karena dapat menentukan nasib tim. Begitu pula dengan semester akhir, saat-saat ini sangat penting karena menentukan kelulusan mahasiswa.
Seperti pada injury time, di semester akhir terkadang terdapat momen-momen yang tidak terduga, seperti revisi skripsi atau ujian ulang. Kondisi ini bisa membuat mahasiswa merasa tertekan dan gelisah, seperti bagaimana pemain yang menghadapi injury time yang tidak terduga dapat membuat tim tertekan.
Namun, seperti dalam sepak bola, di semester akhir terdapat juga momen-momen krusial yang dapat memperbaiki situasi, seperti saat mahasiswa berhasil mempertahankan skripsi atau mendapatkan nilai yang bagus pada ujian akhir. Hal ini dapat membuat mahasiswa merasa lega dan bahagia, sama seperti bagaimana gol yang dicetak pada injury time dapat membuat tim meraih kemenangan.
Intinya, semester akhir ibarat injury time, meskipun terdapat momen-momen yang menekan, namun momen tersebut dapat diatasi dengan usaha dan ketekunan, serta adanya momen-momen krusial yang dapat memperbaiki situasi dan membuahkan hasil yang memuaskan.
Seperti yang kita ketahui, PSG merupakan salah satu tim terkuat di Liga Perancis. Namun, meskipun begitu, PSG tetap harus konsisten dan fokus sampai akhir musim untuk memastikan kemenangan mereka. Jika mereka lengah atau tidak konsisten, maka mereka bisa saja terjungkal dan kehilangan posisi teratas di klasemen.
Hal ini sama dengan kuliah dan skripsi. Mahasiswa yang rajin dan konsisten dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas kuliah akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan nilai yang baik dan lulus tepat waktu. Namun, jika mahasiswa tersebut tidak konsisten dan lengah dalam belajar atau mengerjakan tugas, maka mereka bisa saja terjebak dalam situasi yang sulit dan membutuhkan usaha ekstra untuk keluar dari situasi tersebut.
Sebagaimana PSG yang harus menyelesaikan musim dengan baik untuk memenangkan gelar, mahasiswa juga harus menyelesaikan kuliah dan skripsi dengan baik untuk mencapai tujuan mereka. Konsistensi dan fokus adalah kunci untuk berhasil dalam kedua hal ini.
Wisuda dan Juara
Dan buah manis dari konsistensi dan fokus yang diterapkan di kuliah dan skripsi adalah meraih gelar sarjana dan melangsungkan wisuda dengan sukses. Bagi PSG, buah manisnya adalah meraih gelar juara dan mendapatkan pengakuan sebagai salah satu tim terbaik di Liga Perancis.
Bagi mahasiswa, buah manisnya adalah lulus tepat waktu dan memperoleh gelar sarjana yang dapat membuka banyak peluang dalam karir dan kehidupan di masa depan. Konsistensi dan fokus juga dapat membantu membangun kepercayaan diri dan meningkatkan kemampuan dalam menghadapi tantangan dalam karir atau kehidupan yang akan datang.
Jadi, sama seperti dalam sepak bola, konsistensi dan fokus dalam kuliah dan skripsi dapat membawa kita menuju kemenangan besar dan keberhasilan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H