Â
Hari itu pada tanggal 5 April 2023, langit cerah dan semangat saya berkobar-kobar. Saya berencana untuk mengantar nenek saya ke Bank BRI untuk mengambil uang pensiun dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang telah lama dinantikan. Nenek adalah seorang mantan guru yang telah pensiun 15 tahun yang lalu, telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk mengajarkan ilmu kepada generasi muda.
Kami berangkat bersama, nenek duduk di samping saya dalam mobil dengan senyum bahagia di wajahnya. Dia menceritakan tentang perjalanan panjang karirnya sebagai guru, tantangan yang dia hadapi, dan kenangan indah bersama murid-muridnya. Saya sangat terinspirasi oleh dedikasi dan pengorbanannya selama bertahun-tahun sebagai pendidik, dan penghargaan yang dia terima dari pemerintah dalam bentuk uang pensiun dan THR sangatlah layak.
Setelah tiba di Bank BRI, kami disambut dengan ramah oleh petugas bank. Nenek mengikuti prosedur pengambilan uang pensiun dan THR dengan penuh semangat, mengisi formulir dan menyerahkan dokumen yang diperlukan. Saya melihat tatapan bangga di matanya ketika petugas bank mengkonfirmasi bahwa uang pensiunan dan THR-nya telah siap untuk diambil.
Kami menunggu sejenak, tetapi rasanya seperti waktu berjalan sangat lambat. Ketika petugas bank akhirnya memberikan uang pensiunan dan THR dalam bentuk cek kepada nenek , dia dengan penuh rasa syukur menerima uang tersebut. Matahari terlihat lebih terang, dan senyum di wajah nenek semakin memancar. Saya merasa terharu melihat betapa berartinya uang pensiunan dan THR bagi nenek , yang telah mengabdi sepenuh hati sebagai seorang guru selama bertahun-tahun.
Nenek merencanakan penggunaan uang pensiunan dan THR-nya dengan bijaksana, termasuk untuk membantu biaya kesehatan, memperbarui rumahnya, dan menyisihkan untuk tabungan masa depan. Saya bisa merasakan betapa pentingnya uang tersebut bagi nenek , yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk pendidikan dan kini bisa menikmati hasil dari kerja kerasnya.
Kisah ini mengingatkan saya akan pentingnya penghargaan terhadap para pensiunan PNS, seperti nenek , yang telah memberikan kontribusi besar bagi negara. Pengalaman mengantar nenek mengambil uang pensiunan dan THR di Bank BRI telah mengajarkan saya tentang pentingnya menghormati dan mengapresiasi para pensiunan PNS, serta mengenang pengorbanan mereka dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Saat itu, kami berdua, nenek dan saya, berangkat ke Bank BRI pada pagi hari yang cerah. Kami menggunakan mobil pribadi, dan perjalanan menuju bank tidak terlalu jauh dari rumah nenek. Udara segar dan sinar matahari yang cerah membuat perjalanan kami semakin menyenangkan.
Ketika kami tiba di Bank BRI, suasana di dalam bank terasa cukup ramai. Tampak beberapa orang yang juga datang untuk mengambil uang pensiunan dan THR. Kami mengambil nomor antrian dan duduk menunggu giliran. Nenek terlihat sangat antusias, seringkali dia memeriksa tasnya untuk memastikan dokumen yang diperlukan untuk pengambilan uang pensiun dan THR-nya sudah lengkap.
Setelah beberapa saat menunggu, giliran nenek tiba. Dia menghampiri petugas bank dengan senyum lebar di wajahnya. Petugas bank dengan ramah membantu nenek mengisi formulir dan memeriksa dokumen yang diperlukan. Nenek terlihat sangat sabar dan penuh pengertian selama proses ini, meskipun kadang-kadang ada beberapa pertanyaan teknis yang diajukan oleh petugas bank.
Akhirnya, petugas bank memberikan uang pensiunan dan THR kepada nenek dalam bentuk cek. Nenek dengan penuh rasa syukur menerima cek tersebut. Dia menggenggam erat cek tersebut dalam tangannya, seakan tak percaya bahwa uang pensiunan dan THR-nya sudah benar-benar cair.
Saya melihat senyum bahagia yang menghiasi wajah nenek . Dia mengucapkan terima kasih kepada petugas bank dengan tulus, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan. Petugas bank juga merespons dengan ramah dan mengucapkan selamat kepada nenek atas pengambilan uang pensiunan dan THR-nya.
Ketika kami keluar dari bank, nenek terlihat sangat bahagia. Dia bercerita tentang rencananya untuk menggunakan uang pensiunan dan THR-nya untuk berbagai keperluan yang telah dia susun sebelumnya. Dia merasa sangat bersyukur dan lega karena uang tersebut sudah cair, dan dia bisa menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
Saya juga merasa sangat bahagia melihat senyum di wajah nenek. Rasa haru campur kebahagiaan meliputi hati saya karena bisa menjadi saksi bagaimana uang pensiunan dan THR-nya telah membawa kelegaan dan kebahagiaan bagi nenek . Pengalaman ini mengingatkan saya akan pentingnya penghargaan dan penghormatan terhadap para pensiunan PNS yang telah mengabdikan diri mereka untuk negara, serta pentingnya proses pengambilan uang pensiunan dan THR yang lancar dan ramah di bank.
Nenek , adalah seorang pensiunan guru yang telah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk dunia pendidikan. Sejak muda, dia telah berdedikasi dalam mengajar dan membimbing para muridnya. Cerita tentang karier nenek sebagai seorang guru bisa ditelusuri sejak puluhan tahun yang lalu, ketika dia pertama kali memulai sebagai guru muda di sebuah desa kecil di pinggiran kota.
Nenek telah menghadapi berbagai tantangan dan cobaan dalam kariernya sebagai seorang guru. Dia telah menghadapi berbagai kendala seperti tingkat pendidikan yang terbatas, fasilitas yang minim, dan tantangan sosial-ekonomi di lingkungan tempat dia mengajar. Namun, dia tetap setia pada profesinya, mengajar dengan penuh dedikasi, menginspirasi dan membimbing para muridnya dengan penuh kasih sayang.
Selama puluhan tahun, nenek telah mengumpulkan pengalaman berharga, kenangan indah, dan pelajaran berharga dari profesinya sebagai guru. Dia merasa bahagia dan bangga bisa menjadi bagian dari proses pendidikan dan membentuk karakter para muridnya. Namun, seperti halnya seorang PNS lainnya, gaji yang diterima nenek selama bekerja sebagai guru tidak selalu cukup untuk memenuhi semua kebutuhan dan impian yang dimilikinya.
Namun, uang pensiunan dan THR bagi nenek memiliki makna yang sangat penting. Uang tersebut menjadi sumber kehidupan dan penghargaan atas semua jasa-jasanya sebagai seorang guru. Uang pensiunan dan THR tersebut menjadi pengakuan dan apresiasi atas dedikasinya selama puluhan tahun sebagai seorang pendidik. Bagi nenek , uang pensiunan dan THR bukan hanya sekadar angka di dalam cek, tetapi menjadi simbol penghargaan dan penghormatan atas pengabdiannya selama bertahun-tahun.
Setelah menerima uang pensiunan dan THR, nenek merasa sangat lega dan bahagia. Uang tersebut memberikan dampak positif yang besar bagi kehidupannya. Dia merencanakan penggunaan uang tersebut dengan bijaksana. Beberapa dari uang tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti membayar tagihan, membeli kebutuhan rumah tangga, dan menjaga kesehatannya. Namun, nenek juga merencanakan untuk menggunakan sebagian uang tersebut untuk merencanakan perjalanan ke tempat yang dia impikan sejak lama, menghadiri acara sosial yang diinginkan, serta membantu anak dan cucunya yang sedang belajar di sekolah.
Bagi nenek, uang pensiunan dan THR bukan hanya sekadar sumber penghidupan, tetapi juga menjadi hadiah atas segala pengabdian dan dedikasinya sebagai seorang guru. Dampak positif yang diperolehnya setelah menerima uang tersebut adalah perasaan bahagia, lega, dan pengakuan atas pengabdiannya yang telah lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H