Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Habits yang Berubah Saat Ramadan: Cara Saya Tetap Bugar saat Berpuasa

6 April 2023   14:42 Diperbarui: 6 April 2023   14:50 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari-hari biasa, rutinitas olahraga adalah bagian tak terpisahkan dari hidup saya. Mulai dari mengangkat beban di gym hingga berlari atau berenang, olahraga telah menjadi bagian penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh saya. Namun, semuanya berubah saat memasuki bulan Ramadan.

Sebagai seorang Muslim, bulan Ramadan adalah waktu yang sangat istimewa bagi saya. Puasa di siang hari dan ibadah yang lebih intens membuat rutinitas sehari-hari berubah. Salah satu hal yang mengalami perubahan signifikan adalah rutinitas olahraga saya. Biasanya, saya berolahraga di pagi atau siang hari untuk memulai hari dengan energi yang baik. Tetapi selama Ramadan, puasa di siang hari membuat saya merasa kurang bertenaga dan waktu luang yang tersedia di pagi atau siang hari sangat terbatas karena berfokus pada ibadah.

Namun, sebagai seseorang yang peduli dengan kesehatan dan kebugaran, saya tidak ingin mengabaikan rutinitas olahraga saya selama Ramadan. Saya pun harus beradaptasi dengan perubahan ini dan mencari alternatif agar tetap bisa menjaga kebugaran tubuh. Salah satu solusinya adalah melakukan olahraga pada malam hari setelah berbuka puasa.

Berolahraga pada malam hari selama Ramadan menjadi tantangan baru bagi saya. Namun, saya merasa bahwa ini adalah kesempatan untuk menggali lebih dalam kreativitas dan kekuatan dalam diri saya untuk menjaga kebugaran tubuh selama bulan yang penuh berkah ini. Melalui perubahan rutinitas olahraga ini, saya belajar banyak tentang adaptabilitas dan motivasi diri menanmkan mental yang kuat dalam diri saya.

Perubahan rutinitas olahraga selama Ramadan tidaklah terjadi begitu saja. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi perubahan ini, terutama terkait dengan puasa yang dilakukan di siang hari.

Pertama-tama, salah satu alasan utama adalah pengaruh puasa terhadap energi tubuh. Ketika berpuasa, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama berjam-jam, yang dapat membuat tingkat energi tubuh menurun. Pada beberapa hari awal Ramadan, saya merasa sangat lelah dan kurang bertenaga, terutama di pagi dan siang hari. Hal ini membuat saya sulit untuk menjalani rutinitas olahraga yang biasanya saya lakukan di pagi atau siang hari, karena tubuh saya merasa lemah dan tidak berenergi.

Selain itu, kelelahan juga menjadi faktor yang mempengaruhi rutinitas olahraga selama Ramadan. Puasa yang berlangsung sepanjang hari dapat membuat tidur saya terganggu, karena harus bangun lebih awal untuk sahur dan menjalani ibadah malam. Hal ini dapat mengakibatkan kurang tidur dan membuat tubuh merasa lebih lelah dari biasanya. Ketika tubuh sudah lelah, melakukan aktivitas olahraga di pagi atau siang hari menjadi lebih sulit dan berat, karena tubuh saya belum sepenuhnya pulih dan memulihkan energi.

Selain itu, waktu luang untuk berolahraga di pagi atau siang hari selama Ramadan juga terbatas. Biasanya, waktu pagi atau siang hari adalah waktu yang saya manfaatkan untuk berolahraga sebelum memulai aktivitas sehari-hari. Namun, selama Ramadan, waktu pagi dan siang hari menjadi lebih terfokus untuk ibadah seperti membaca Al-Quran, shalat, dan beristirahat. Hal ini membuat waktu untuk berolahraga menjadi terbatas dan memaksa saya untuk mencari alternatif lain untuk tetap menjaga rutinitas olahraga.

Dengan adanya pengaruh puasa terhadap energi tubuh, kelelahan, dan keterbatasan waktu luang, rutinitas olahraga yang biasanya saya lakukan di pagi atau siang hari harus berubah selama Ramadan. Saya harus mencari solusi agar tetap bisa menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh meskipun dalam situasi yang berbeda ini.

Meskipun rutinitas olahraga harus mengalami perubahan selama Ramadan, penting untuk tetap menjaga aktivitas fisik agar menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Olahraga dapat memberikan banyak manfaat penting, terutama selama bulan Ramadan yang penuh tantangan.

Pertama-tama, olahraga dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap kuat. Dalam kondisi berpuasa, tubuh kita menjadi rentan terhadap infeksi dan penyakit. Melakukan rutinitas olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita, sehingga kita lebih mampu melawan penyakit dan menjaga kesehatan tubuh selama Ramadan.

Selain itu, olahraga juga dapat membantu mengurangi stres. Puasa dan perubahan rutinitas selama Ramadan dapat menimbulkan stres fisik dan mental. Melakukan olahraga dapat membantu mengurangi tingkat stres dalam tubuh, karena saat berolahraga tubuh mengeluarkan hormon endorfin yang dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres.

Selanjutnya, olahraga dapat meningkatkan kualitas tidur. Meskipun tidur selama Ramadan mungkin terganggu karena harus bangun untuk sahur atau menjalani ibadah malam, tetapi olahraga dapat membantu kita tidur lebih baik di malam hari. Tubuh yang lelah akibat olahraga akan lebih mudah tertidur dan tidur yang berkualitas dapat membantu tubuh kita pulih dan memulihkan energi.

Selain itu, menjaga rutinitas olahraga selama Ramadan juga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat. Puasa tidak berarti kita bisa makan apa saja dalam jumlah yang tidak terbatas saat berbuka, tetapi kita tetap harus menjaga pola makan yang sehat dan seimbang. Olahraga dapat membantu membakar kalori, mengontrol nafsu makan, dan menjaga berat badan yang sehat selama Ramadan.

Dengan rutinitas olahraga yang biasanya dilakukan di pagi atau siang hari harus berubah selama Ramadan, saya mulai mencari alternatif agar tetap bisa menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Salah satu pilihan yang saya temukan adalah olahraga malam hari. Meskipun awalnya agak tidak biasa untuk saya yang biasanya berolahraga di pagi atau siang hari, namun ternyata olahraga malam hari memiliki banyak manfaat dan menjadi alternatif yang efektif selama Ramadan.

Ada beberapa jenis olahraga yang cocok dilakukan pada malam hari, antara lain berjalan kaki, berlari, bersepeda, atau berenang. Berjalan kaki adalah pilihan yang baik karena tidak memerlukan alat khusus dan dapat dilakukan di sekitar lingkungan tempat tinggal. Saya sering berjalan kaki di taman atau area sekitar rumah pada malam hari setelah berbuka, sebagai pengganti rutinitas jogging pagi hari. Selain itu, berlari, bersepeda, atau berenang juga bisa menjadi pilihan olahraga malam hari yang efektif, tergantung pada preferensi pribadi dan ketersediaan fasilitas di sekitar tempat tinggal.

Namun, ketika berolahraga malam hari, penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan. Beberapa tips yang dapat diterapkan antara lain memilih tempat yang terang untuk berolahraga, seperti taman yang memiliki penerangan yang cukup atau jalur sepeda yang terang benderang. Memakai pakaian yang terlihat juga sangat penting agar pengemudi kendaraan atau pengguna jalan lainnya dapat melihat keberadaan kita. Selain itu, menjaga hidrasi juga menjadi hal yang sangat penting, terutama karena kita telah berpuasa sepanjang hari. Pastikan untuk membawa air minum yang cukup saat berolahraga malam hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Selama Ramadan, olahraga malam hari telah menjadi alternatif yang efektif bagi saya untuk tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Meskipun perubahan rutinitas olahraga mungkin sedikit menantang, tetapi dengan memilih jenis olahraga yang sesuai dan menjaga keamanan serta kenyamanan saat berolahraga malam hari, saya merasa tetap bisa menjaga tubuh saya tetap sehat dan bugar selama bulan suci ini.

Selain menjalani rutinitas olahraga malam hari, saya juga menyadari pentingnya menyesuaikan pola makan dan istirahat selama Ramadan agar tetap dapat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Pola makan yang tepat saat berbuka puasa menjadi perhatian utama saya, karena makanan yang dikonsumsi akan menjadi sumber energi untuk berolahraga malam hari.

Saat berbuka puasa, saya berusaha untuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang untuk mengisi kembali energi yang telah terpakai sepanjang hari. Saya memilih untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, serta serat, seperti nasi merah, daging tanpa lemak, ikan, sayuran, buah-buahan, dan susu rendah lemak. Makanan bergizi ini membantu saya merasa kenyang lebih lama dan memberikan energi yang cukup untuk menjalani rutinitas olahraga malam hari.

Selain itu, istirahat yang cukup juga menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh selama Ramadan. Setelah berolahraga malam hari, saya berusaha untuk memiliki waktu tidur yang cukup untuk memberikan waktu bagi tubuh untuk pulih dan memulihkan energi yang telah terpakai. Tidur yang cukup juga penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal, mengurangi risiko kelelahan, dan meningkatkan kualitas tidur yang baik.

Berolahraga malam hari selama Ramadan memang memiliki tantangan tersendiri, seperti rasa lapar, kelelahan, atau kurangnya motivasi untuk bergerak setelah seharian berpuasa. Namun, saya berusaha untuk menghadapi tantangan tersebut dengan beberapa tips yang dapat membantu saya tetap konsisten dalam rutinitas olahraga selama Ramadan.

Pertama, saya berfokus pada tujuan dan manfaat jangka panjang dari rutinitas olahraga selama Ramadan. Saya mengingatkan diri sendiri bahwa olahraga adalah bagian penting dari menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, serta membantu menjaga berat badan yang sehat selama bulan puasa. Saya juga mengingatkan diri sendiri bahwa olahraga dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, dan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap optimal. Dengan mengingat manfaat-manfaat ini, saya merasa termotivasi untuk tetap melanjutkan rutinitas olahraga malam hari selama Ramadan.

Saya juga berusaha untuk mengatur waktu dan rutinitas harian saya dengan bijaksana. Saya mencari waktu yang tepat untuk berolahraga malam hari yang tidak bertabrakan dengan waktu sahur atau waktu berbuka puasa. Saya juga mengatur waktu tidur yang cukup untuk menjaga tubuh tetap bugar dan siap untuk berolahraga. Dengan mengatur waktu dan rutinitas harian dengan baik, saya dapat menghadapi tantangan seperti rasa lapar atau kelelahan dengan lebih baik.

Terakhir, saya berusaha untuk memotivasi diri sendiri dengan memberikan hadiah atau reward setelah berhasil menjalani rutinitas olahraga. Misalnya, saya memberikan hadiah kecil untuk diri sendiri setelah berhasil berolahraga selama seminggu penuh, seperti membeli buku yang saya sukai, menonton film favorit, atau melakukan aktivitas yang saya nikmati. Hadiah ini menjadi motivasi tambahan bagi saya untuk tetap konsisten dalam rutinitas olahraga selama Ramadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun