Contoh pemikiran kritis yang kalah oleh emosi dalam kehidupan sehari-hari adalah seorang individu yang marah karena ditolak dari pekerjaan yang mereka lamar.Â
Mereka mungkin memiliki pandangan yang negatif tentang perusahaan itu dan membuat keputusan untuk tidak membeli produk perusahaan itu lagi.
 Emosi mereka mempengaruhi pemikiran kritis mereka dan mencegah mereka untuk mempertimbangkan bahwa mereka mungkin tidak cocok untuk pekerjaan tersebut atau ada faktor lain yang mempengaruhi penerimaan mereka.Â
Mereka juga mungkin tidak mempertimbangkan bahwa perusahaan itu mungkin memiliki produk yang berkualitas baik dan membantu banyak orang.
Namun, pemikiran kritis juga memiliki teknik dan cara untuk memperhitungkan emosi dan memastikan bahwa emosi tidak mempengaruhi keputusan dan pandangan kita secara negatif.Â
Oleh karena itu, meskipun emosi dapat mempengaruhi pemikiran kritis, pemikiran kritis juga memiliki kemampuan untuk mengatasinya dan mempertahankan objektivitas dan rasionalitas.
Pemikiran Kritis dan Propaganda Politik
Propaganda politik adalah upaya untuk mempengaruhi opini publik dan mempromosikan suatu pandangan atau agenda tertentu melalui komunikasi bermotif. Propaganda ini sering kali menggunakan retorika yang memanipulasi emosi dan perasaan, dan memperkuat pandangan yang diinginkan.Â
Oleh karena itu, penting untuk memahami cara propaganda bekerja dan melakukan pemikiran kritis untuk mengantisipasi propaganda politik dan membuat keputusan yang berkualitas dan rasional apalagi indoesia akan menghadapi pemilu pada tahun 2024.
Supaya tidak terpengaruh dan untuk mengantisipasi propaganda politik yang mengadu domba, lakukan pemikiran kritis: verifikasi informasi, pertimbangkan niat, mempertimbangkan sudut pandang lain, analisis retorika, dan cari bukti. Ini akan membantu membuat keputusan yang berkualitas dan rasional, tanpa terpengaruh propaganda.
Buku Tentang Berpikir Kritis
Dan ini adalah beberapa buku yang bagus untuk dibaca untuk mempelajari cara berpikir kritis, mungkin masih ada teman-teman kompasianer boleh rekomendasi buat saya dan teman yang lainnya baca juga.
- "Thinking, Fast and Slow" oleh Daniel Kahneman
- "A Rulebook for Arguments" oleh Anthony Weston
- "The Art of Reasoning" oleh David Kelley
- "Critical Thinking: An Introduction" oleh Alec Fisher
Penutup:
Dalam era digital saat ini, akses informasi sangat mudah dan cepat. Namun, tidak semua informasi yang disediakan itu akurat dan terpercaya.Â