Mohon tunggu...
Aji Mufasa
Aji Mufasa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Engineer | Agropreneur | Industrial Designer

"Hiduplah dengan penuh kesadaran"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Indonesia dalam Darurat Berpikir Kritis

4 Februari 2023   17:20 Diperbarui: 4 Februari 2023   17:17 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh pemikiran kritis yang kalah oleh emosi dalam kehidupan sehari-hari adalah seorang individu yang marah karena ditolak dari pekerjaan yang mereka lamar. 

Mereka mungkin memiliki pandangan yang negatif tentang perusahaan itu dan membuat keputusan untuk tidak membeli produk perusahaan itu lagi.

 Emosi mereka mempengaruhi pemikiran kritis mereka dan mencegah mereka untuk mempertimbangkan bahwa mereka mungkin tidak cocok untuk pekerjaan tersebut atau ada faktor lain yang mempengaruhi penerimaan mereka. 

Mereka juga mungkin tidak mempertimbangkan bahwa perusahaan itu mungkin memiliki produk yang berkualitas baik dan membantu banyak orang.

Namun, pemikiran kritis juga memiliki teknik dan cara untuk memperhitungkan emosi dan memastikan bahwa emosi tidak mempengaruhi keputusan dan pandangan kita secara negatif. 

Oleh karena itu, meskipun emosi dapat mempengaruhi pemikiran kritis, pemikiran kritis juga memiliki kemampuan untuk mengatasinya dan mempertahankan objektivitas dan rasionalitas.

Pemikiran Kritis dan Propaganda Politik

Propaganda politik adalah upaya untuk mempengaruhi opini publik dan mempromosikan suatu pandangan atau agenda tertentu melalui komunikasi bermotif. Propaganda ini sering kali menggunakan retorika yang memanipulasi emosi dan perasaan, dan memperkuat pandangan yang diinginkan. 

Oleh karena itu, penting untuk memahami cara propaganda bekerja dan melakukan pemikiran kritis untuk mengantisipasi propaganda politik dan membuat keputusan yang berkualitas dan rasional apalagi indoesia akan menghadapi pemilu pada tahun 2024.

Supaya tidak terpengaruh dan untuk mengantisipasi propaganda politik yang mengadu domba, lakukan pemikiran kritis: verifikasi informasi, pertimbangkan niat, mempertimbangkan sudut pandang lain, analisis retorika, dan cari bukti. Ini akan membantu membuat keputusan yang berkualitas dan rasional, tanpa terpengaruh propaganda.

Buku Tentang Berpikir Kritis

Dan ini adalah beberapa buku yang bagus untuk dibaca untuk mempelajari cara berpikir kritis, mungkin masih ada teman-teman kompasianer boleh rekomendasi buat saya dan teman yang lainnya baca juga.

  1. "Thinking, Fast and Slow" oleh Daniel Kahneman
  2. "A Rulebook for Arguments" oleh Anthony Weston
  3. "The Art of Reasoning" oleh David Kelley
  4. "Critical Thinking: An Introduction" oleh Alec Fisher

Penutup:

Dalam era digital saat ini, akses informasi sangat mudah dan cepat. Namun, tidak semua informasi yang disediakan itu akurat dan terpercaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun