Pada Sabtu Sunyi, saya bersama anak saya yang berusia tiga tahun berpartisipasi dalam sebuah perayaan mendalam dan reflektif di The Church of All Souls, Leeds.Â
Ibadah Holy Saturday, atau Sabtu Sunyi, merupakan bagian dari triduum Paskah, tiga hari suci yang memperingati penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Hari ini, khususnya, memegang makna yang dalam bagi orang Kristen, sebagai momen antara kematian dan kebangkitan Kristus, sebuah simbol penantian dan harapan.
Hari raya ini bagi orang Kristen adalah simbol dari keheningan dan pengharapan.Â
Setelah kegaduhan Good Friday, di mana umat Kristen memperingati penyaliban Yesus, Sabtu Sunyi merupakan hari yang dihabiskan dalam doa dan kontemplasi, merenungkan misteri penderitaan dan pengorbanan Kristus.Â
Ini adalah waktu untuk merenungkan dalam keheningan, mengingat saat-saat ketika Yesus berada dalam kubur, dan menantikan kemenangan kebangkitan-Nya.
Acara di The Church of All Souls dimulai dengan keheningan yang mendalam, menyerap kesunyian yang menjadi inti dari Sabtu Sunyi.
Dalam keheningan ini, saya hanya bisa merenung sambil mengamati anak saya yang sedang asik berputar-putar bermain sendiri di dalam Gereja. Saya bersyukur ia mulai mengerti untuk tidak mengganggu orang lain yang sementara beribadah.Â
Ibadah tersebut dirancang untuk memimpin jemaat melalui momen-momen introspeksi, mengundang kita untuk merenungkan makna pengorbanan dan kasih tanpa syarat.
Kehadiran anak-anak seperti putra saya menambahkan dimensi berharga pada pengalaman tersebut. Meskipun mereka mungkin tidak sepenuhnya memahami kompleksitas teologis di balik tradisi ini, mereka dapat merasakan suasana keheningan, ketenangan, dan komunitas yang kuat. Ini adalah pengajaran awal tentang pentingnya kedamaian, ketenangan, dan harapan yang bertahan dalam kesukaran.
Bagi saya dan anak saya, mengikuti Ibadah Sabtu Sunyi menjadi sebuah pengalaman yang tidak terlupakan. Ini bukan hanya tentang tradisi atau ritual, tetapi tentang momen bersama dalam keheningan yang mengajarkan kita tentang kesabaran, pengharapan, dan kekuatan iman.Â
Kehadiran kami bersama dalam ibadah ini menjadi pengingat bahwa, bahkan dalam keheningan terdalam, ada janji kehidupan baru dan kebangkitan yang menunggu.
Mengajak anak saya mengikuti ibadah ini menjadi kesempatan untuk mendidik tentang inti dari kepercayaan Kristen: pengorbanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.Â
Melalui momen-momen tenang di The Church of All Souls, kami bersama-sama merenungkan dan menantikan dengan harapan, merayakan kebangkitan yang menjanjikan kehidupan baru bagi semua orang. Sabtu Sunyi, dengan segala keheningan dan ketenangannya, mengajarkan kita tentang kekuatan iman, harapan, dan cinta yang mengatasi segala kesulitan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H