Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Main Ke Pasar Pakaian Berumur 245 Tahun di Halifax, Inggris

16 Maret 2024   19:37 Diperbarui: 16 Maret 2024   19:40 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana ramai seperti biasa di hari kerja, kamis 14 Maret 2024 tepatnya. Saat itu saya duduk di kafe Nerro yang ada di dalam perpustakaan Laidlaw, University of Leeds.

Benar, di Inggris perpustakaan biasanya memiliki kafe atau rumah kopi dari berbagai merek. Mungkin tujuannya untuk memberi kenyamanan bagi para pecinta kopi dalam belajar.

Siang itu saya baru selesai pertemuan dengan dosen pembimbing untuk menerima kritik mereka terhadap penelitian yang sementara saya kerjakan. Kepala pusing, saya ajak istri dan anak untuk pergi jalan-jalan. 

Sudah sejak lama kami ingin pergi ke Halifax. Saya dan anak saya sudah pernah pergi ke sana, tapi istri saya belum. Saya ingat di sana beberapa lokasi unik yang bisa jadi kenangan berharga sebelum nanti kami kembali ke Indonesia.

Jadilah kami berangkat ke Halifax. Kota itu masih satu provinsi dengan kota Leeds yang kami tinggali. Provinsi West Yorkshire (Yorkshire Barat) namanya. 

Dengan berbekal tiket harian untuk yang berkelompok sampai 5 orang, kami naik bus FirstBus ke Halifax. Lama perjalanannya 1 jam lebih.

Bus FirstBus di Leeds. Sumber: intelligenttransport.com
Bus FirstBus di Leeds. Sumber: intelligenttransport.com

Halifax adalah sebuah kota gereja besar dan industri di Borough Metropolitan Calderdale, West Yorkshire, Inggris. Kota ini terletak dekat kaki bukit timur Pennine. Pada abad ke-15, kota ini menjadi pusat ekonomi dari West Riding lama di Yorkshire, terutama dalam pembuatan wol dengan lapangan Piece Hall besar yang kemudian dibangun untuk perdagangan wol di pusat kota. 

Saya berfoto di pusat kota Halifax. Sumber: dokpri
Saya berfoto di pusat kota Halifax. Sumber: dokpri

Kota ini merupakan kota pabrik yang berkembang pesat selama Revolusi Industri dengan bangunan pabrik Dean Clough Mill sebagai landmark yang masih berdiri. Pada tahun 2011, kota ini memiliki populasi sebanyak 88,134 orang. Kota ini juga merupakan pusat administrasi dari Borough Metropolitan Calderdale yang lebih luas.

Saya berfoto di daerah perbelanjaan Halifax. Sumber: dokpri
Saya berfoto di daerah perbelanjaan Halifax. Sumber: dokpri

Halifax terkenal akan gilotinnya, bentuk awal dari guillotine yang digunakan untuk mengeksekusi penjahat dengan pemenggalan, yang terakhir digunakan pada tahun 1650. Replika telah didirikan di lokasi asli di Gibbet Street. Bilah aslinya dipajang di Museum Bankfield. 

Hukuman di Halifax terkenal keras, seperti diingat dalam Litani Pengemis oleh penyair John Taylor (1580--1654), doa yang teksnya termasuk "Dari Hull, dari Halifax, dari Neraka, begitulah, Dari ketiga tempat ini, Ya Tuhan, lindungilah kami."

Kekayaan kota ini di abad ke-19 berasal dari industri kapas, wol, dan karpet dan seperti kebanyakan kota lainnya di Yorkshire, memiliki sejumlah besar pabrik tenun banyak di antaranya telah hilang atau dikonversi untuk penggunaan alternatif.

Foto saya di salah satu monumen di Halifax. Sumber: dokpri
Foto saya di salah satu monumen di Halifax. Sumber: dokpri

Piece Hall, Pasar Pakaian sejak 245 tahun yang lalu

Tiba di Halifax, kami sempatkan untuk jalan-jalan di sekitar pusat kota. Sambil menuju ke lokasi yang menurut saya paling unik,di sana yaitu The Piece Hall.

Saya bergambar di salah satu gerbang Piece Hall yang dibuka sejak tahun 1779. Sumber: dokpri
Saya bergambar di salah satu gerbang Piece Hall yang dibuka sejak tahun 1779. Sumber: dokpri

Piece Hall di Halifax berdiri sebagai bukti luar biasa dari perpaduan perdagangan, budaya, dan kehidupan komunitas dari abad ke-18 hingga saat ini. Dibuka pada Hari Tahun Baru 1779, awalnya berfungsi sebagai pasar untuk penjualan "potongan" kain wol, bagian vital dari ekonomi lokal selama periode tersebut. Konstruksinya, yang dibiayai melalui langganan, mencerminkan investasi kolektif komunitas dalam pusat komersial ini.

Saya bergambar di dalam Piece Hall. Sumber: dokpri
Saya bergambar di dalam Piece Hall. Sumber: dokpri

Desain Piece Hall, yang menyesuaikan dengan tanah yang miring, menampilkan solusi arsitektural yang unik, menghasilkan sebuah kuadran besar dengan berbagai tingkat dan gaya khas: The Arcade, The Rustic, dan The Colonnade. Desain ini tidak hanya memfasilitasi perdagangan kain tetapi juga menciptakan ruang yang dapat menampung pertemuan sosial dan, kemudian, berbagai pasar lainnya.

Tampak dalam Piece Hall saat malam. Sumber: https://www.buildbackbetterawards.com/the-piece-hall
Tampak dalam Piece Hall saat malam. Sumber: https://www.buildbackbetterawards.com/the-piece-hall

Transisi Piece Hall selama bertahun-tahun, dari pasar kain menjadi tempat pertemuan sosial dan kemudian pasar grosir untuk ikan, buah, dan sayuran, sebelum menjadi pusat budaya dan komersial seperti saat ini, menggambarkan kemampuan adaptasi dan ketahanan bangunan bersejarah ini. 

Penting untuk dicatat bahwa Piece Hall adalah satu-satunya aula kain di Yorkshire yang masih bertahan dengan sebagian besar strukturnya asli, menjadikannya ikon unik dari sejarah tekstil Yorkshire.

Hari ini, Piece Hall adalah tempat yang semarak untuk toko-toko independen, bar, kafe, dan restoran, dikelilingi oleh halaman bersejarahnya yang berfungsi sebagai pengaturan yang spektakuler untuk musik live, tarian, film, dan berbagai acara. 

Bagian lain dari Piece Hall. Sumber: dokpri
Bagian lain dari Piece Hall. Sumber: dokpri

Evolusi dari ruang yang murni komersial menjadi pusat budaya dan komunitas mencerminkan perubahan yang lebih luas dalam masyarakat dan ekonomi selama berabad-abad, sambil juga melestarikan warisan era Georgia di Halifax. Piece Hall, dengan sejarah kaya dan peran berkelanjutan dalam komunitas, terus menjadi simbol dari perpaduan nilai-nilai bisnis, seni, dan komunitas.

Setelah puas kami berfoto di Piece Hall, kami pun pergi mencari makan siang lokal di sekitar Halifax. Lalu memutuskan untuk pulang.

Hari itu kami hanya beberapa jam kami di Halifax, tapi meninggalkan kesan yang berharga. Betapa pentingnya kita menjaga warisan budaya masa lalu di daerah kita agar kita tetap punya sesuatu yang menarik untuk ditawarkan ke dunia luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun