Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagi Orang Cina, Lebih Mudah Kuliah di Luar Negeri daripada di Dalam Negeri Sendiri

5 Maret 2024   23:57 Diperbarui: 5 Maret 2024   23:58 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa dekade terakhir, Republik Rakyat Cina telah mengalami transformasi sosial dan ekonomi yang luar biasa, yang telah berdampak signifikan pada sistem pendidikan tingginya. Sudah sejak tahun 1900-an awal, negara ini telah mengirim mahasiswa untuk studi ke luar negeri dengan tujuan untuk mengembalikan dan membagikan pengetahuan serta keterampilan yang diperoleh untuk membangun universitas-universitas di dalam negeri menjadi bertaraf dunia. 

Meskipun usaha ini telah membuahkan hasil yang mengesankan, dengan beberapa universitas di Republik Rakyat Cina kini berperingkat top di dunia, kompetisi untuk masuk ke institusi-institusi prestisius ini menjadi sangat ketat. 

Ironisnya, hal ini telah membuat beberapa mahasiswa Republik Rakyat Cina merasa lebih mudah untuk kuliah di luar negeri daripada di kampus-kampus top di dalam negeri mereka sendiri. Esai ini akan mengeksplorasi alasan di balik fenomena ini, dengan fokus pada peran sistem seleksi Gao Kao dan implikasinya terhadap pilihan pendidikan mahasiswa.

Seleksi Gao Kao: Penghalang Utama

Ujian masuk universitas di Republik Rakyat Cina, dikenal sebagai Gao Kao, adalah salah satu sistem seleksi akademik yang paling kompetitif di dunia. Gao Kao tidak hanya menentukan masuknya seorang siswa ke perguruan tinggi tetapi juga ke universitas mana mereka dapat masuk, dan pada gilirannya, sering kali menentukan jalur karier mereka di masa depan. 

Tingkat kesulitan ujian ini sangat tinggi, dan persiapan untuknya seringkali membutuhkan bertahun-tahun belajar intensif. Akibatnya, tekanan yang dihadapi oleh siswa yang ingin lulus ujian ini sangatlah besar, dengan banyak yang merasa terbebani oleh ekspektasi dari keluarga dan masyarakat.

Kapasitas Terbatas di Universitas Top

Meskipun Republik Rakyat Cina telah berinvestasi secara signifikan dalam pendidikan tinggi, dengan meningkatnya jumlah universitas dan program studi yang ditawarkan, kapasitas di universitas top masih sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah pelamar. 

Persaingan untuk tempat di institusi-institusi ini sangatlah tinggi, dengan rasio penerimaan yang rendah. Hal ini berarti bahwa bahkan siswa yang memiliki prestasi akademik yang luar biasa pun bisa gagal mendapatkan tempat di universitas pilihan mereka di Republik Rakyat Cina.

Sekelompok Murid belajar untuk Gao Kao (2018). Sumber: https://www.businessinsider.com/sample-questions-from-chinas-gaokao-one-of-wo
Sekelompok Murid belajar untuk Gao Kao (2018). Sumber: https://www.businessinsider.com/sample-questions-from-chinas-gaokao-one-of-wo

Peluang Lebih Besar di Luar Negeri

Di sisi lain, banyak universitas di luar negeri, terutama di negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Kanada, menawarkan lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa internasional. 

Dengan sistem penerimaan yang berfokus tidak hanya pada nilai akademik tetapi juga pada kegiatan ekstrakurikuler, esai pribadi, dan rekomendasi, mahasiswa Republik Rakyat Cina yang memiliki berbagai bakat dan minat menemukan peluang lebih besar untuk diterima. Selain itu, beberapa universitas di luar negeri juga menawarkan beasiswa dan bantuan keuangan yang membuat pendidikan tinggi lebih terjangkau bagi mahasiswa internasional.

Mencari Pengalaman Global dan Keterampilan Baru

Studi di luar negeri juga dipandang oleh banyak mahasiswa Republik Rakyat Cina sebagai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman global dan memperluas wawasan mereka. Mereka tertarik untuk mempelajari budaya baru, meningkatkan kemampuan bahasa asing, dan mengembangkan keterampilan yang akan bermanfaat dalam ekonomi global. 

Keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan beradaptasi sangat dicari oleh pemberi kerja di Republik Rakyat Cina, dan pengalaman studi di luar negeri sering kali dilihat sebagai cara untuk membedakan diri dalam pasar kerja yang kompetitif.

Dampak Sosial-Ekonomi

Terakhir, fenomena ini juga tidak terlepas dari pertimbangan sosial-ekonomi. Keluarga yang mampu secara finansial cenderung melihat pendidikan di luar negeri sebagai investasi yang berharga untuk masa depan anak-anak mereka. 

Hal ini sejalan dengan meningkatnya aspirasi kelas menengah Republik Rakyat Cina untuk mobilitas sosial dan keberhasilan ekonomi, di mana pendidikan di luar negeri sering kali dianggap sebagai tiket menuju kesuksesan tersebut.

Kesimpulan

Meskipun Republik Rakyat Cina telah membuat kemajuan yang signifikan dalam pengembangan universitas-universitas bertaraf dunia, kompetisi yang ketat dan sistem seleksi yang sangat berorientasi pada akademik membuat banyak mahasiswa merasa lebih mudah untuk mengejar pendidikan tinggi di luar negeri. 

Faktor-faktor seperti peluang yang lebih besar, keinginan untuk pengalaman global, dan pertimbangan sosial-ekonomi semakin mendorong tren ini. Dengan demikian, meskipun sistem pendidikan tinggi di Republik Rakyat Cina terus berkembang, masih ada tantangan signifikan yang perlu diatasi untuk memastikan bahwa semua siswa yang berpotensi memiliki akses ke pendidikan tinggi berkualitas, baik di dalam maupun di luar negeri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun