Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Film

Juang Lelaki yang Mengubah Dunia Matematika (Review Film "The Man Who Knew Infinity")

4 Maret 2024   03:37 Diperbarui: 4 Maret 2024   05:13 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.facebook.com/photo/?fbid=312339102480898&set=ecnf.100069165851068

Sumber: https://www.facebook.com/photo/?fbid=312339102480898&set=ecnf.100069165851068
Sumber: https://www.facebook.com/photo/?fbid=312339102480898&set=ecnf.100069165851068

3. Perbedaan Budaya dan Agama

Setelah Ramanujan berangkat ke Inggris untuk bekerja dengan G.H. Hardy di Universitas Cambridge, dia menghadapi tantangan budaya dan agama yang signifikan. Sebagai seorang Hindu yang taat, dia berusaha untuk mempertahankan praktik keagamaan dan diet vegetarian-nya di tengah-tengah perang dunia dan lingkungan Inggris yang asing baginya. Ini menambah perasaan isolasi dan kesendirian yang dia rasakan, jauh dari keluarga dan rumahnya di India.

4. Kesehatan

Kesehatan Ramanujan terus menurun selama masa tinggalnya di Inggris. Dia menderita berbagai masalah kesehatan, yang diperparah oleh cuaca dingin, diet yang tidak memadai, dan mungkin juga stres dari pekerjaan dan isolasi sosial. Penyakitnya menjadi salah satu hambatan terbesar dalam karyanya, akhirnya memaksa dia untuk kembali ke India, di mana kondisinya terus memburuk hingga kematiannya pada usia yang sangat muda, 32 tahun.

5. Penerimaan Karya

Meskipun Ramanujan memiliki intuisi matematika yang luar biasa, dia sering kali kesulitan untuk menyampaikan ide-idenya dalam istilah yang dapat diterima oleh komunitas matematika saat itu. Kurangnya bukti formal dalam beberapa teoremnya menyebabkan tantangan dalam penerimaan dan publikasi karyanya. Ini merupakan hambatan yang signifikan dalam usahanya untuk mendapatkan pengakuan atas kontribusinya yang berharga.

Kisah ini menggarisbawahi perjuangan Ramanujan untuk diakui dalam komunitas ilmiah yang didominasi oleh Eropa, serta hubungannya yang kompleks dengan Hardy, yang meskipun awalnya skeptis, akhirnya menjadi pendukung terbesarnya. Film ini juga menyoroti konflik internal Hardy, seorang ateis dan empiris, yang berusaha memahami dan menghargai intuisi matematika Ramanujan yang sering kali bersifat spiritual.

Analisis Karakter

Dev Patel berhasil menghidupkan karakter Ramanujan dengan penampilan yang mengesankan, menangkap dedikasi, kerendahan hati, dan kegeniusan Ramanujan. Sementara itu, Jeremy Irons memberikan performa yang kuat sebagai G.H. Hardy, menampilkan perubahan karakter dari skeptisisme menjadi kekaguman dan dukungan terhadap Ramanujan.

Dinamika antara Ramanujan dan Hardy adalah jantung dari film ini, menggambarkan bagaimana perbedaan budaya, agama, dan pandangan ilmiah mereka tidak menghalangi pembentukan kolaborasi matematika yang mendalam dan persahabatan yang tulus.

Dampak dan Penilaian

"The Man Who Knew Infinity" tidak hanya berhasil sebagai sebuah kisah inspiratif tentang pencapaian ilmiah, tetapi juga sebagai pengingat tentang pentingnya keragaman dan inklusivitas dalam ilmu pengetahuan. Film ini mendorong penonton untuk menghargai kontribusi ilmuwan dari berbagai latar belakang budaya dan sosial.

Dalam konteks matematika, film ini membuka mata banyak orang terhadap kehidupan dan karya Ramanujan, yang mungkin tidak sepopuler ilmuwan lain dalam diskursus populer. Film ini juga menekankan pentingnya intuisi dan kreativitas dalam penelitian matematika, selain logika dan bukti formal.

Kesimpulan

"The Man Who Knew Infinity" adalah sebuah film yang menggugah dan mendidik, mengisahkan kehidupan seorang pria yang karyanya telah mengubah dunia matematika. Melalui narasi yang kuat dan penampilan yang meyakinkan dari pemerannya, film ini berhasil menyampaikan pesan tentang keberanian, persahabatan, dan pencarian pengetahuan. Ini adalah penghormatan yang layak untuk Srinivasa Ramanujan dan warisannya yang abadi dalam dunia ilmu pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun