Nelson berpendapat bahwa disiplin harus diperoleh, tetapi tidak boleh disalahgunakan sebagai alasan untuk membenci diri sendiri. Disiplin sejati dalam kreativitas -- dan produktivitas yang dihasilkan -- berkembang dalam kondisi yang lembut dan menghormati proses kreatif itu sendiri. Hal ini berarti bahwa penulis harus menemukan keseimbangan antara bekerja keras dan memberi ruang untuk beristirahat dan merefleksikan pekerjaan mereka.
#Produktivitas yang Bersumber dari Hubungan Positif
Nelson juga menekankan bahwa kondisi kreativitas tidak sama dengan hasilnya. Dengan kata lain, mencintai diri sendiri dan proses kreatif tidak selalu berarti menghasilkan karya yang optimis atau ceria. Karya seni yang suram atau putus asa juga bisa lahir dari hubungan yang positif antara kesadaran dan bawah sadar dalam psike artis.
#Mengatasi Siklus Negatif
Menurut Nelson, sikap terlalu keras pada diri sendiri sering kali menyebabkan siklus negatif dalam kreativitas. Misalnya, upaya untuk memaksakan diri sendiri dalam rezim penulisan yang ketat sering kali berujung pada kebalikannya: tidak menulis sama sekali. Ini mirip dengan fenomena diet dan makan berlebih, di mana sikap ekstrem terhadap makanan menghasilkan respons yang berlawanan.Â
Nelson menyarankan agar penulis mengadopsi pendekatan yang lebih sehat dan seimbang terhadap penulisan, menghindari ekstremisme baik dalam ketidakaktifan maupun dalam tekanan berlebih terhadap diri sendiri.
#Kesimpulan
Dari perspektif Nelson, disiplin dan produktivitas dalam menulis lebih berkaitan dengan memahami dan menghormati proses kreatif daripada memaksakan batasan atau target yang tidak realistis. Mengakui dan merespons kebutuhan emosional dan kreatif kita sebagai penulis dapat membantu dalam menciptakan karya yang bermakna dan memuaskan, serta membantu kita menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H