Menulis akademik adalah sebuah proses yang melibatkan lebih dari sekadar penggunaan bahasa yang formal dan struktur yang kaku; ini adalah seni mengkomunikasikan ide-ide kompleks dan argumen dengan cara yang jelas, ringkas, dan persuasif. Dalam konteks ini, penulis dituntut untuk tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga untuk melakukan ini dengan cara yang dapat diakses dan dimengerti oleh audiens mereka, yang sering kali beragam dalam tingkat pengetahuan dan latar belakang.
#Persoalan Utama dalam Menulis Akademik
- Kesulitan dalam Menyampaikan Kompleksitas Ide
- Ide-ide dalam penelitian dan akademik sering kali kompleks dan multidimensi. Menyederhanakan konsep-konsep ini tanpa kehilangan esensi dan detail penting adalah tantangan utama.
- Penggunaan Bahasa yang Tepat
- Memilih kata-kata dan frasa yang tepat untuk menyampaikan argumen dengan jelas tanpa ambiguitas adalah kunci. Ini sering kali melibatkan pemahaman yang mendalam tentang istilah teknis dan kemampuan untuk menjelaskan istilah-istilah ini kepada pembaca yang mungkin tidak memiliki latar belakang yang sama.
- Struktur dan Organisasi
- Penyusunan informasi dalam format yang logis dan koheren memudahkan pembaca untuk mengikuti alur argumen dan memahami poin utama yang disampaikan.
- Mempertahankan Koherensi dan Kohesi
- Menjaga agar teks tetap koheren (logis dan konsisten) dan kohesif (dengan transisi yang lancar antar bagian) merupakan tantangan, terutama ketika menangani subjek yang rumit atau panjang.
- Gaya dan Nada
- Menyesuaikan gaya dan nada penulisan dengan audiens dan tujuan akademik adalah penting. Ini termasuk penggunaan suara aktif atau pasif, tingkat formalitas, dan penghindaran bias.
- Sumber dan Referensi
- Penentuan dan penggunaan sumber yang kredibel, serta penulisan sitasi dan daftar pustaka yang tepat, adalah elemen kunci dalam menulis akademik yang etis dan bertanggung jawab.
Dalam konteks ini, buku Nunan dan Choi yang berjudul "Clarity and Coherence in Academic Writing: Using Language as a Resource " menjadi sangat relevan.Â
Buku ini mengatasi beberapa persoalan ini dengan menekankan transisi dari pemahaman bahasa tingkat kalimat ke pengelolaan teks yang lebih panjang, khususnya pada tingkat paragraf.Â
Fokusnya pada alat seperti thematization, struktur given/new, penggunaan kohesi, pemahaman koherensi, signposting, dan penerapan gramatika fungsional, semuanya ditujukan untuk mengatasi tantangan dalam menciptakan teks akademik yang tidak hanya informatif dan berbasis penelitian, tetapi juga jelas, ringkas, dan mudah diakses oleh pembaca.Â
Tulisan ini, oleh karena itu, menyediakan panduan yang berharga untuk menavigasi kompleksitas penulisan akademik dengan mengutamakan kejelasan dan keterkaitan dalam penyampaian ide-ide akademik.
Buku David Nunan dan Julie Choi, "Kejernihan dan Keterkaitan dalam Penulisan Akademik: Menggunakan Bahasa sebagai Sumber", menyelami aspek penting dalam pembuatan teks akademik yang jelas dan koheren, dengan penekanan pada transisi dari pemahaman bahasa tingkat kalimat ke pengelolaan teks yang lebih panjang, biasanya pada tingkat paragraf.Â
Fokus utamanya adalah pada peningkatan koherensi dan kejelasan dalam penulisan akademik, yang fundamental untuk komunikasi ide kompleks secara efektif.
#Tantangan Mewakili Ide Kompleks dalam Teks
Salah satu tantangan signifikan yang diangkat adalah tugas mewakili dunia nyata dan imajiner dalam struktur teks yang linier.Â
Para penulis mencatat bahwa dalam dunia pengalaman kita, fenomena seperti ide, entitas, peristiwa, tindakan, dan keadaan berinteraksi dengan cara yang rumit dan multidimensi. Namun, ketika ditransposisikan ke dalam tulisan, interaksi kompleks ini perlu diungkapkan dalam bentuk linier - kata demi kata, kalimat demi kalimat.Â
Linearisasi ini menuntut organisasi konten yang bijaksana agar teks yang dihasilkan tidak hanya mudah dipahami tetapi juga mencerminkan realitas kompleks yang ingin diwakili.
#Alat untuk Meningkatkan Koherensi dan Kejelasan
1. Thematization dan Struktur Given/New
- Thematization merujuk pada teknik menempatkan elemen tertentu di awal kalimat untuk memberikan penekanan atau fokus. Pendekatan ini dapat mengarahkan perhatian pembaca pada aspek-aspek tertentu dari konten.
- Struktur Given/New adalah metode pengorganisasian kalimat di mana informasi 'given' (sudah diketahui pembaca) disajikan sebelum informasi 'baru'. Struktur ini membantu dalam menciptakan alur logis yang mudah diikuti pembaca.
2. Alat Kohesi
- Penggunaan alat kohesi meningkatkan koneksi antar kalimat dan ide. Alat kohesi ini termasuk berbagai bentuk kohesi leksikal, seperti sinonim dan antonim, serta kohesi gramatikal, seperti kata ganti dan konjungsi, yang membantu mengikat berbagai bagian teks.
3. Kohesi dan Koherensi
- Bab ini membedakan antara kohesi dan koherensi, dua aspek penting dalam penulisan yang efektif. Kohesi merujuk pada penghubungan gramatikal dan leksikal dalam teks, sedangkan koherensi berkaitan dengan keseluruhan makna, urutan logis, dan kejelasan tulisan. Hubungan antara kedua konsep ini dieksplorasi untuk membantu penulis menciptakan teks akademik yang lebih terstruktur dan mudah dipahami.
4. Signposting
- Signposting melibatkan membimbing pembaca melalui teks dengan jelas menunjukkan struktur dan arah argumen atau diskusi. Ini dapat mencakup menyatakan tujuan di awal bab atau bagian dan merangkum poin kunci di akhir, sehingga memberikan pembaca peta jalan yang jelas dari teks.
5. Gramatika Fungsional
- Para penulis lebih lanjut menguraikan tentang gramatika fungsional, pendekatan linguistik yang menekankan hubungan antara bentuk gramatikal dan makna komunikatif. Dengan memahami bagaimana pilihan gramatikal yang berbeda dapat menyampaikan makna dan nuansa yang berbeda, penulis dapat membuat keputusan yang lebih tepat untuk meningkatkan kejelasan dan koherensi.
#Kesimpulan
Buku Nunan dan Choi adalah panduan komprehensif bagi penulis akademik, khususnya mereka yang berupaya menyajikan ide kompleks, multidimensi dalam bentuk yang jelas, koheren, dan linier.Â
Dengan menguasai alat dan teknik yang dibahas, seperti thematization, alat kohesi, pemahaman kohesi dan koherensi, signposting yang efektif, dan penerapan gramatika fungsional, penulis dapat secara signifikan meningkatkan kejelasan dan koherensi teks akademik mereka. Bab ini menekankan pentingnya organisasi dan penyajian ide yang hati-hati, yang sangat penting untuk komunikasi akademik yang efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H