Tulisan ini, oleh karena itu, menyediakan panduan yang berharga untuk menavigasi kompleksitas penulisan akademik dengan mengutamakan kejelasan dan keterkaitan dalam penyampaian ide-ide akademik.
Buku David Nunan dan Julie Choi, "Kejernihan dan Keterkaitan dalam Penulisan Akademik: Menggunakan Bahasa sebagai Sumber", menyelami aspek penting dalam pembuatan teks akademik yang jelas dan koheren, dengan penekanan pada transisi dari pemahaman bahasa tingkat kalimat ke pengelolaan teks yang lebih panjang, biasanya pada tingkat paragraf.Â
Fokus utamanya adalah pada peningkatan koherensi dan kejelasan dalam penulisan akademik, yang fundamental untuk komunikasi ide kompleks secara efektif.
#Tantangan Mewakili Ide Kompleks dalam Teks
Salah satu tantangan signifikan yang diangkat adalah tugas mewakili dunia nyata dan imajiner dalam struktur teks yang linier.Â
Para penulis mencatat bahwa dalam dunia pengalaman kita, fenomena seperti ide, entitas, peristiwa, tindakan, dan keadaan berinteraksi dengan cara yang rumit dan multidimensi. Namun, ketika ditransposisikan ke dalam tulisan, interaksi kompleks ini perlu diungkapkan dalam bentuk linier - kata demi kata, kalimat demi kalimat.Â
Linearisasi ini menuntut organisasi konten yang bijaksana agar teks yang dihasilkan tidak hanya mudah dipahami tetapi juga mencerminkan realitas kompleks yang ingin diwakili.
#Alat untuk Meningkatkan Koherensi dan Kejelasan
1. Thematization dan Struktur Given/New
- Thematization merujuk pada teknik menempatkan elemen tertentu di awal kalimat untuk memberikan penekanan atau fokus. Pendekatan ini dapat mengarahkan perhatian pembaca pada aspek-aspek tertentu dari konten.
- Struktur Given/New adalah metode pengorganisasian kalimat di mana informasi 'given' (sudah diketahui pembaca) disajikan sebelum informasi 'baru'. Struktur ini membantu dalam menciptakan alur logis yang mudah diikuti pembaca.
2. Alat Kohesi
- Penggunaan alat kohesi meningkatkan koneksi antar kalimat dan ide. Alat kohesi ini termasuk berbagai bentuk kohesi leksikal, seperti sinonim dan antonim, serta kohesi gramatikal, seperti kata ganti dan konjungsi, yang membantu mengikat berbagai bagian teks.