Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Kekhasan Tulisan Akademik di Antara yang Lain

11 Desember 2023   23:16 Diperbarui: 12 Desember 2023   01:32 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konteks kekinian dalam penulisan akademik tidak dapat dipisahkan dari revolusi digital yang telah mengubah cara kita mengakses, memproses, dan menyebarkan informasi. Dengan adanya Internet dan teknologi digital, ketersediaan sumber ilmiah menjadi lebih luas, dan cara penelitian serta publikasi ilmiah mengalami evolusi. Platform digital seperti repositori online, jurnal akses terbuka, dan konferensi virtual memungkinkan penyebaran pengetahuan yang lebih cepat dan lebih luas. Hal ini juga membawa tantangan baru, seperti isu kredibilitas, plagiarisme, dan keseimbangan antara akses terbuka dengan keberlanjutan penerbitan ilmiah.

Dunia akademik kontemporer semakin mengakui nilai dari pendekatan interdisipliner. Permasalahan global kompleks seperti perubahan iklim, kesehatan masyarakat, dan ketidaksetaraan sosial membutuhkan pemikiran yang melintasi batas disiplin ilmu. Ini mendorong peneliti untuk menggabungkan metode dan teori dari berbagai bidang untuk menghasilkan pemahaman yang lebih holistik. Dampaknya terhadap penulisan akademik adalah perlunya adaptasi dalam cara penulisan dan argumentasi untuk memenuhi standar dan ekspektasi dari beragam disiplin ilmu.

Penulisan akademik saat ini juga semakin dipengaruhi oleh pertimbangan etis dan tanggung jawab sosial. Isu-isu seperti keadilan sosial, kesetaraan gender, dan inklusivitas menjadi topik penting dalam penelitian dan diskusi akademis. Hal ini mencerminkan peningkatan kesadaran tentang bagaimana penelitian dan penulisan ilmiah dapat berdampak pada masyarakat secara luas dan pentingnya mengintegrasikan perspektif etis dalam semua aspek penelitian.

Dunia akademik saat ini juga diwarnai oleh 'budaya publikasi' di mana peneliti dan akademisi sering kali diukur prestasinya berdasarkan jumlah dan kualitas publikasi. Ini menimbulkan tekanan untuk terus menghasilkan karya tulis dan dapat memengaruhi kualitas serta integritas ilmiah. Selain itu, ada juga tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan untuk publikasi di jurnal bereputasi tinggi dan aksesibilitas pengetahuan bagi publik yang lebih luas.

PenelitianMetodologi penelitian juga mengalami adaptasi dan perkembangan untuk menjawab tantangan kontemporer. Dengan adanya data besar (big data), analitik canggih, dan alat komputasi, peneliti memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menggali wawasan dari set data yang kompleks. Hal ini tidak hanya memperluas cakupan penelitian tetapi juga menuntut keterampilan baru dalam analisis dan interpretasi data.

"The Structure and System of Academic Writing" yang ditulis oleh Levi R. Bryant bisa menjadi kontribusi berharga untuk menyesuaikan diri menghadapi tantangan konteks tersebut. Levi R. Bryant memulai dengan mempertanyakan apa yang membedakan penulisan akademik dari bentuk penulisan lain seperti jurnalisme, puisi, atau laporan administratif. Bryant menekankan bahwa penulisan akademik terikat erat dengan akademi atau institusi pendidikan tinggi dan membutuhkan tiga komponen: penulisan atau ucapan akademik itu sendiri, subjek akademik yang menulis atau berbicara, dan objek akademik yang dibahas.

Bryant menggambarkan objek akademik sebagai sesuatu yang transendental dan konseptual, yang menjadi dasar atau a priori dari suatu disiplin ilmu. Objek ini mendefinisikan apa yang diakui sebagai topik studi atau investigasi dalam disiplin tersebut. Misalnya, dalam literatur, objek akademiknya adalah 'literatur' itu sendiri, apa yang dianggap sebagai literatur, dan apa yang membedakan literatur dari non-literatur. Konsep ini kemudian mengatur objek empiris mana yang dapat sah diinvestigasi sebagai literatur.

Bryant juga membahas tentang 'subjek akademik', yang merujuk pada individu yang terlibat dalam kegiatan akademik, seperti penelitian dan pengajaran. Subjek ini tidak hanya mencakup profesor dan mahasiswa, tetapi juga struktur dan norma institusional yang membentuk identitas dan praktik mereka. Subjek akademik dipahami sebagai agen yang aktif menghasilkan dan berpartisipasi dalam pengetahuan ilmiah.

Selanjutnya, Bryant menyoroti bagaimana penulisan akademik beroperasi dalam sistem tertentu yang menuntut konformitas terhadap aturan dan norma tertentu. Ada tekanan untuk mengintegrasikan dan menyesuaikan penemuan baru ke dalam kerangka teoritis yang sudah ada, sering kali menghapuskan perbedaan dan keunikan dari objek studi tersebut. Penulisan akademik juga melibatkan strategi komunikasi yang kompleks, di mana sistem harus terus mencari sesuatu yang baru untuk dikomunikasikan guna mempertahankan eksistensinya.

Bryant berargumen bahwa untuk membayangkan bentuk baru penulisan akademik, kita harus memahami dengan jelas apa itu penulisan akademik saat ini dan bagaimana ia berfungsi. Dengan memahami 'mesin' penulisan akademik, kita mungkin dapat menemukan cara untuk keluar dari konformitas dan membuka peluang untuk bentuk penulisan yang lebih inovatif dan eksperimental.

Bryant menutup tulisannya dengan menekankan pentingnya memahami struktur dan sistem penulisan akademik agar dapat mengembangkan dan menerapkan pendekatan baru dalam penulisan dan komunikasi ilmiah. Ini bisa melibatkan pengembangan metode, gaya, dan format baru yang mampu menantang dan memperluas batas-batas penulisan akademik tradisional.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun