Membandingkan skripsi, tesis, dan disertasi dalam konteks karya ilmiah untuk program Sarjana, Magister, dan Doktor memerlukan penggunaan keterampilan berpikir tingkat tinggi sesuai dengan Taksonomi Bloom yang direvisi. Taksonomi ini mencakup enam tingkat: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berikut adalah analisis yang memanfaatkan kerangka kerja tersebut untuk membedakan ketiga jenis karya ilmiah ini:
1. Mengingat (Remembering)
- Skripsi (Sarjana): Mahasiswa diharapkan mengingat dan memahami teori dasar dan pengetahuan yang telah mereka pelajari selama studi sarjana. Mereka perlu mengingat metodologi penelitian dasar dan prinsip-prinsip ilmiah yang relevan dengan bidang studi mereka.
- Tesis (Magister): Di level magister, mahasiswa harus memiliki pemahaman yang lebih mendalam dan mampu mengingat berbagai teori lanjutan, kerangka kerja, dan metodologi penelitian yang lebih kompleks.
- Disertasi (Doktor): Kandidat doktor diharapkan memiliki pengetahuan mendalam tentang subjek mereka, termasuk teori, paradigma, dan metodologi yang sangat spesifik. Mereka harus mengingat dan mengintegrasikan pengetahuan yang luas dan mendalam dalam bidang studi mereka.
2. Memahami (Understanding)
- Skripsi: Skripsi membutuhkan pemahaman dasar tentang bagaimana menerapkan pengetahuan dan teori ke dalam praktik. Mahasiswa Sarjana diharapkan memahami cara melaksanakan proyek penelitian dengan bimbingan.
- Tesis: Mahasiswa magister harus memahami teori dan praktik dengan lebih mendalam. Mereka diharapkan dapat memahami dan mengkritik literatur yang ada dan menunjukkan pemahaman yang lebih matang tentang topik penelitian mereka.
- Disertasi: Kandidat doktor harus menunjukkan pemahaman yang luar biasa dalam bidang mereka, termasuk pemahaman nuansa, kontradiksi, dan celah dalam pengetahuan yang ada.
3. Menerapkan (Applying)
- Skripsi: Mahasiswa Sarjana menerapkan teori dan pengetahuan dasar untuk melakukan penelitian yang relatif terbatas dalam lingkup, seringkali mengikuti model yang sudah ada.
- Tesis: Mahasiswa magister menerapkan teori lanjutan dan metodologi penelitian yang lebih kompleks. Mereka mungkin mulai menjelajahi area yang belum dipetakan atau menguji teori dalam konteks baru.
- Disertasi: Kandidat doktor harus mampu menerapkan pengetahuan mereka dalam cara yang inovatif, sering kali membuka jalan baru dalam penelitian atau mengatasi masalah yang belum terpecahkan.
4. Menganalisis (Analyzing)
- Skripsi: Analisis pada tingkat skripsi cenderung lebih sederhana, fokus pada penerapan teori dan metode yang ada untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian.
- Tesis: Mahasiswa magister diharapkan menganalisis secara kritis, mengevaluasi literatur yang ada, dan menggunakan analisis tersebut untuk membentuk landasan penelitian mereka.
- Disertasi: Analisis dalam disertasi harus sangat canggih, sering melibatkan sintesis konsep yang kompleks, identifikasi celah dalam penelitian, dan pengembangan teori atau metodologi baru.
5. Mengevaluasi (Evaluating)
- Skripsi: Evaluasi dalam skripsi sering terbatas pada penilaian metode dan hasil penelitian terhadap pertanyaan penelitian yang ditetapkan.
- Tesis: Mahasiswa magister harus mampu mengevaluasi secara kritis pekerjaan mereka sendiri dan pekerjaan orang lain, menentukan kekuatan dan kelemahan dalam penelitian dan metodologi.
- Disertasi: Evaluasi pada tingkat doktor mencakup kritik terhadap pengetahuan yang ada, penilaian inovasi dalam pekerjaan sendiri, dan implikasi pekerjaan mereka bagi lapangan pengetahuan secara lebih luas.
6. Mencipta (Creating)
- Skripsi: Mahasiswa sarjana dapat menunjukkan kemampuan kreatif dalam penerapan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan karya penelitian yang relatif sederhana.
- Tesis: Di tingkat magister, ada ekspektasi yang lebih tinggi untuk kontribusi asli, mungkin dalam bentuk pendekatan baru, analisis yang lebih dalam, atau penerapan teori dalam konteks baru.
- Disertasi: Tingkat doktor membutuhkan kontribusi orisinal yang signifikan ke dalam lapangan pengetahuan, sering melibatkan pengembangan teori baru, metodologi, atau pemahaman yang mendalam dan inovatif tentang masalah yang ada.
Dalam kesimpulan, perbedaan utama antara skripsi, tesis, dan disertasi terletak pada kedalaman dan kecanggihan dalam pemahaman, analisis, evaluasi, dan penciptaan pengetahuan. Skripsi di tingkat Sarjana bersifat pengenalan dan penerapan dasar, tesis Magister memerlukan pemahaman yang lebih mendalam dan analisis kritis, sementara disertasi Doktor menuntut kontribusi orisinal dan inovatif yang signifikan ke dalam bidang studi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H