Penulisan bagian diskusi dalam sebuah artikel jurnal ilmiah adalah proses intelektual yang melibatkan penafsiran hasil, integrasi dengan literatur yang ada, dan penekanan pada kontribusi dan implikasi penelitian. Menggunakan kerangka kerja Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dari Revisi Taksonomi Bloom, kita dapat memahami bagaimana penulisan diskusi harus disusun dengan cermat untuk mencapai kedalaman analisis dan keterkaitan yang efektif.
#Pengetahuan
Sebelum memulai, penulis perlu:
- Memahami Hasil: Memiliki pemahaman yang jelas tentang hasil penelitian mereka.
- Ketahui Literatur: Mengetahui literatur terkini dan relevan dalam bidang penelitian tersebut.
#Pemahaman
Memahami konteks dan signifikansi hasil penelitian terkait literatur:
- Konteksualisasi Hasil: Mengidentifikasi bagaimana hasil penelitian sesuai atau berbeda dengan studi sebelumnya.
- Signifikansi Temuan: Menafsirkan pentingnya hasil dalam konteks pengetahuan saat ini.
#Aplikasi
Menerapkan pemahaman ini untuk mengembangkan diskusi:
- Integrasi dengan Literatur: Menunjukkan bagaimana hasil penelitian menginformasikan, menantang, atau memperluas pemahaman saat ini.
- Penerapan Teori: Menghubungkan hasil dengan teori atau model yang ada.
#Analisis
Menganalisis hasil dalam kaitannya dengan literatur:
- Penilaian Kritis: Menilai secara kritis bagaimana hasil penelitian berhubungan dengan penemuan lain.
- Identifikasi Kesenjangan: Menemukan dan menyoroti kesenjangan dalam penelitian yang dapat dijelajahi lebih lanjut.
#Evaluasi
Mengevaluasi diskusi dengan kritis:
- Kekuatan dan Kelemahan: Mendiskusikan kekuatan dan kelemahan penelitian dalam konteks temuan.
- Konsistensi dan Validitas: Mengevaluasi konsistensi hasil dengan literatur yang ada dan validitas interpretasi.
#Ciptaan
Menciptakan narasi yang kohesif dan informatif:
- Narasi yang Menarik: Membangun argumen yang menarik dan persuasif yang menghubungkan hasil dengan literatur.
- Kontribusi Baru: Menyoroti kontribusi unik penelitian terhadap bidangnya.
#Kesimpulan
Penulisan diskusi yang efektif mengharuskan penulis untuk secara kritis mengevaluasi dan menafsirkan hasil mereka dalam konteks penelitian yang lebih luas. Menerapkan Taksonomi Bloom di sini memungkinkan untuk pendekatan yang lebih terstruktur dan mendalam, memastikan bahwa diskusi tidak hanya menyampaikan bagaimana hasil penelitian berkontribusi pada bidangnya, tetapi juga bagaimana temuan tersebut dapat membuka jalan bagi penelitian masa depan. Ini memerlukan keseimbangan antara pemahaman yang mendalam tentang bidang studi, kemampuan analisis yang kritis, dan kemampuan komunikasi yang efektif untuk memastikan bahwa pembaca tidak hanya memahami hasil penelitian tetapi juga menghargai relevansi dan implikasinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H