Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merumuskan Hipotesis (Tahapan Menulis Artikel Jurnal Ilmiah #4)

10 November 2023   12:52 Diperbarui: 10 November 2023   13:34 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perumusan hipotesis dalam penelitian ilmiah adalah tahap penting yang menghubungkan tinjauan literatur dengan desain penelitian yang akan dijalankan. Hipotesis adalah asumsi yang dibuat oleh peneliti untuk diuji melalui eksperimen atau observasi. Perumusan hipotesis yang baik tidak hanya mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang literatur yang ada, tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan kreatif yang tinggi, sesuai dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi dari Revisi Taksonomi Bloom.

#Analisis

Dalam konteks Taksonomi Bloom, analisis mengharuskan peneliti untuk menguraikan informasi ke dalam komponen-komponen dan memahami struktur organisasi dari pengetahuan tersebut. Saat merumuskan hipotesis, peneliti melakukan analisis ini dengan mengurai data dan teori yang telah dikumpulkan selama studi literatur. Peneliti mengeksplorasi hubungan sebab-akibat, mengidentifikasi pola, dan memisahkan fakta dari opini. Analisis yang teliti membantu peneliti dalam menentukan fokus hipotesis yang akan diuji, memastikan bahwa hipotesis tersebut berakar pada pemahaman yang jelas tentang apa yang sudah diketahui dan apa yang masih perlu dijelajahi.

#Evaluasi

Tahap evaluasi melibatkan penilaian kritis terhadap informasi yang telah dianalisis. Peneliti harus mengevaluasi validitas, relevansi, dan kebaruan dari teori dan hasil penelitian sebelumnya. Mereka juga harus mempertimbangkan kualitas dan kredibilitas sumbernya. Dalam konteks perumusan hipotesis, evaluasi ini membantu dalam menentukan apakah ada celah pengetahuan yang signifikan yang bisa dijadikan dasar untuk hipotesis baru, atau apakah terdapat asumsi yang belum teruji yang dapat dieksplorasi.

#Sintesis

Sintesis dalam Taksonomi Bloom adalah proses menggabungkan bagian-bagian untuk membentuk keseluruhan yang baru. Saat merumuskan hipotesis, sintesis membutuhkan peneliti untuk mengintegrasikan analisis dan evaluasi literatur menjadi konsep yang bisa diuji. Peneliti menggabungkan teori yang ada dengan pemahaman baru untuk membentuk asumsi yang dapat diuji melalui penelitian. Sintesis memerlukan kreativitas dan kemampuan untuk melihat di luar informasi yang telah ada, mengidentifikasi koneksi yang belum jelas, dan mengusulkan hubungan baru.

#Kreasi

Kreasi adalah tahap paling tinggi dalam Taksonomi Bloom, yang menggambarkan kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan orisinal. Dalam perumusan hipotesis, kreasi melibatkan pengembangan asumsi yang inovatif yang berdasarkan pada, tetapi tidak dibatasi oleh, pengetahuan yang telah ada. Peneliti mungkin mengusulkan hubungan baru, mengembangkan model teoretis baru, atau mengidentifikasi variabel baru yang belum dipertimbangkan sebelumnya. Kreasi dalam konteks ini membutuhkan imajinasi ilmiah yang kuat dan kemampuan untuk mengantisipasi bagaimana hipotesis dapat diuji dan bagaimana hasilnya dapat memberikan kontribusi pada pengetahuan yang ada.

#Aplikasi Hipotesis dalam Penelitian

Setelah hipotesis dirumuskan, langkah selanjutnya adalah mengujinya dalam penelitian. Ini melibatkan aplikasi praktis dari hipotesis tersebut dalam desain studi, pemilihan metodologi, dan proses pengumpulan data. Hipotesis yang telah dibuat dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi harus dapat mengarahkan proses penelitian, memberikan fokus dan arah yang jelas bagi peneliti.

#Kesimpulan

Perumusan hipotesis yang berlandaskan pada keterampilan berpikir tingkat tinggi merupakan fondasi bagi penelitian ilmiah yang efektif dan berdampak. Dengan mengintegrasikan analisis, evaluasi, sintesis, dan kreasi, peneliti dapat mengembangkan hipotesis yang tidak hanya terinformasi dan logis, tetapi juga inovatif dan mendorong batas-batas pengetahuan. Hipotesis seperti ini menjanjikan pengujian yang mendalam dan bisa membuka jalur baru dalam pemahaman ilmiah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun