Dalam penyusunan artikel jurnal ilmiah, melakukan studi literatur yang ekstensif merupakan fondasi yang menentukan kualitas dan kedalaman penelitian. Studi literatur bukan hanya sekadar aktivitas mencari dan membaca bahan-bahan terkait, tetapi juga bisa dengan menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang diuraikan dalam revisi Taksonomi Bloom.Â
Taksonomi ini meliputi pengingatan, pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, dan penciptaan, yang semuanya harus diterapkan selama proses tinjauan literatur untuk memahami latar belakang topik dengan lebih mendalam.
Pengingatan (Remembering)
Proses tinjauan literatur dimulai dengan pengingatan, di mana peneliti mengumpulkan publikasi yang relevan untuk topik yang dipilih. Pada tahap ini, peneliti mengidentifikasi dan mencatat penelitian-penelitian penting di bidang tersebut. Pengingatan ini tidak hanya terbatas pada pengetahuan faktual tetapi juga meliputi ingatan atas teori, konsep, dan metodologi yang ada.
Pemahaman (Understanding)
Setelah mengumpulkan literatur, peneliti harus memahami isi dan konteksnya. Ini melibatkan penafsiran, klarifikasi, dan pemaparan kembali materi yang dikumpulkan dengan kata-kata sendiri. Pemahaman mendalam ini membantu dalam mengidentifikasi hubungan, pola, dan struktur dalam penelitian yang telah ada, yang merupakan langkah penting untuk membangun argumen atau framework penelitian yang baru.
Penerapan (Applying)
Penerapan melibatkan menggunakan informasi yang dipahami untuk menentukan bagaimana teori dan konsep yang ada dapat diterapkan dalam konteks penelitian baru. Ini bisa berarti mengadopsi metodologi tertentu atau mengadaptasi kerangka teoritis dalam pengaturan yang berbeda. Pada tahap ini, keterampilan peneliti diuji dalam mengaitkan literatur dengan pertanyaan penelitian yang unik.
Analisis (Analyzing)
Analisis adalah tentang memecah materi literatur menjadi bagian-bagian konstituen untuk memahami organisasi dan struktur pengetahuan. Ini termasuk mengidentifikasi motif, argumentasi, dan bukti yang digunakan penulis sebelumnya. Peneliti harus mampu mengevaluasi kredibilitas sumber, konsistensi argumen, dan relevansi data. Analisis yang kritis membantu dalam mendeteksi bias, asumsi, dan celah dalam penelitian yang telah ada.