Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menulis Monograf Ilmiah sesuai standar tertinggi dalam Taksonomi SOLO

18 Oktober 2023   12:17 Diperbarui: 18 Oktober 2023   12:18 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Monograf ilmiah adalah karya tulis yang mendalam mengenai suatu topik atau subjek spesifik. Sebagai salah satu bentuk penulisan akademik, monograf memerlukan analisis rinci, penelitian ekstensif, dan penyajian yang sistematis. Taksonomi SOLO (Structure of the Observed Learning Outcome), yang diciptakan oleh John Biggs dan Kevin Collis, memberikan kerangka kerja untuk menilai sejauh mana seseorang memahami suatu materi. Tingkat tertinggi dari taksonomi ini, "extended abstract", mencerminkan pemahaman konseptual yang mendalam dan kemampuan untuk mentransfer dan menggeneralisasi informasi ke dalam konteks yang berbeda. Bagaimana kita mencapai tingkat ini dalam menulis monograf ilmiah?

1. Mengenali Struktur Taksonomi SOLO

Sebelum mengejar tingkat "extended abstract", sangat penting untuk memahami semua level dari Taksonomi SOLO:

  • Pra-struktural: Pemahaman dasar atau permukaan tentang topik.
  • Uni-struktural: Pemahaman terhadap satu aspek khusus dari topik.
  • Multi-struktural: Pemahaman terhadap beberapa aspek, namun belum ada integrasi di antaranya.
  • Relasional: Pemahaman yang terintegrasi dan mendalam tentang topik, melihat hubungan antara berbagai aspek.
  • Extended Abstract: Kemampuan untuk mentransfer dan menggeneralisasi informasi ke situasi baru, melampaui konteks asli.

2. Penelitian Ekstensif dan Pemahaman Dasar

Sebelum dapat mencapai pemahaman yang mendalam, penulis harus memiliki pemahaman dasar yang kuat tentang topik. Hal ini memerlukan penelitian ekstensif, menggunakan berbagai sumber untuk mendapatkan gambaran umum tentang subjek.

3. Analisis dan Sintesis

Mencapai tingkat multi-struktural dan relasional memerlukan analisis mendalam tentang informasi yang ditemukan. Ini bukan hanya tentang mengumpulkan fakta, tetapi juga memahami bagaimana fakta-fakta tersebut saling berhubungan. Penulis harus bisa mensintesis informasi dari berbagai sumber, memahami hubungan antara ide-ide, dan menciptakan narasi yang koheren.

4. Pengembangan Argumen dan Kritisisme

Tingkat relasional dan extended abstract menuntut pengembangan argumen yang kuat. Dalam monograf ilmiah, ini berarti menyajikan argumen atau teori, mendukungnya dengan bukti, dan secara kritis mengevaluasi informasi yang ada. Argumen harus logis, konsisten, dan didukung oleh data atau literatur relevan.

5. Transfer dan Generalisasi

Untuk mencapai tingkat extended abstract, penulis harus menunjukkan kemampuan untuk mengambil pengetahuan yang telah diperoleh dan menerapkannya dalam konteks yang berbeda. Dalam monograf ilmiah, ini bisa berarti mengajukan ide atau teori baru berdasarkan analisis sebelumnya, atau menghubungkan topik dengan area penelitian lain yang tampaknya tidak terkait.

6. Struktur dan Penyajian

Monograf yang ditulis dengan baik harus memiliki struktur yang jelas dan logis. Dari pengantar hingga kesimpulan, setiap bagian harus saling berhubungan dan membangun argumen utama. Tingkat pemahaman yang tinggi harus diimbangi dengan kemampuan untuk menyajikan informasi dengan cara yang jelas dan mudah dimengerti.

7. Keterbukaan untuk Umpan Balik

Tak seorang pun sempurna, dan bahkan monograf yang paling cermat sekalipun dapat diuntungkan dari umpan balik. Penulis harus terbuka untuk kritik dan bersedia merevisi pekerjaan mereka berdasarkan masukan dari rekan sejawat, pembimbing, atau reviewer.

8. Refleksi dan Revitalisasi

Mencapai tingkat pemahaman yang mendalam memerlukan refleksi. Penulis harus sering meninjau kembali pekerjaan mereka, mempertanyakan asumsi mereka, dan mencari cara untuk meningkatkan argumen atau teori mereka. Proses ini memastikan bahwa monograf tetap relevan dan mencerminkan pemahaman terbaru tentang topik.

Kesimpulan

Menulis monograf ilmiah yang mencerminkan tingkat "extended abstract" dari Taksonomi SOLO adalah tugas yang menantang tetapi memuaskan. Hal ini memerlukan penelitian ekstensif, analisis mendalam, dan kemampuan untuk mentransfer dan menggeneralisasi informasi. Namun, dengan dedikasi, ketekunan, dan pendekatan yang sistematis, penulis dapat menciptakan karya yang tidak hanya menambah pengetahuan di bidangnya, tetapi juga mencerminkan pemahaman konseptual yang mendalam dan kritis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun