Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penggunaan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom untuk menyusun Penulisan Akademis

8 Oktober 2023   12:29 Diperbarui: 8 Oktober 2023   13:21 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis akademik merupakan bentuk komunikasi ilmiah yang memerlukan ketelitian, kedalaman, dan kematangan berpikir. Untuk mencapai kualitas menulis yang tinggi, diperlukan penerapan "High Order Thinking Skills (HOTS)" atau Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi. Revisi Taksonomi Bloom (Revised Bloom's Taxonomy) menyajikan kerangka kerja yang ideal untuk memahami bagaimana HOTS dapat diintegrasikan dalam proses menulis akademik.

1. Mengingat (Remembering) 

Dalam menulis akademik, proses mengingat menjadi dasar untuk memulai tulisan. Penulis harus memiliki kemampuan untuk mengingat fakta, definisi, konsep, dan informasi lain yang relevan dengan topik yang dibahas. Tanpa kemampuan ini, tulisan mungkin akan kekurangan informasi dasar yang diperlukan untuk membangun argumen atau analisis.

2. Memahami (Understanding) 

Setelah mengumpulkan informasi, penulis perlu memahami konteks dan makna dari informasi tersebut. Ini melibatkan kemampuan untuk menjelaskan, menginterpretasikan, dan menyimpulkan informasi dengan cara yang jelas dan koheren. Pada tahap ini, penulis mencoba untuk memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang solid tentang materi yang akan ditulis, memungkinkan mereka untuk mengomunikasikannya kepada pembaca dengan efektif.

3. Menerapkan (Applying) 

Menerapkan informasi dalam konteks baru adalah salah satu aspek kunci dari menulis akademik. Ini bisa dalam bentuk penerapan teori ke studi kasus, atau menggunakan data untuk mendukung argumen. Pada tahap ini, penulis mengambil apa yang mereka ketahui dan menggunakannya untuk membuat poin atau membuktikan argumen dalam tulisan mereka.

4. Menganalisis (Analyzing) 

Analisis adalah jantung dari banyak tulisan akademik. Penulis harus mampu membedah informasi, memeriksa hubungan antar elemen, mengidentifikasi motif dan pola, serta membandingkan dan mengkontraskan ide. Kemampuan analisis ini memungkinkan penulis untuk menggali lebih dalam ke dalam topik dan menyajikan wawasan yang lebih mendalam dan nuansa kepada pembaca.

5. Mengevaluasi (Evaluating) 

Setelah analisis, evaluasi menjadi krusial. Di sini, penulis menilai kredibilitas sumber, validitas argumen, atau relevansi data. Mereka mungkin juga mempertimbangkan implikasi, konsekuensi, atau signifikansi dari informasi atau argumen yang mereka sajikan. Dengan mengevaluasi, penulis menunjukkan pemikiran kritis dan memastikan bahwa tulisan mereka didasarkan pada informasi yang andal dan relevan.

6. Mencipta (Creating) 

Tahap paling tinggi dalam Revisi Taksonomi Bloom adalah penciptaan. Dalam konteks menulis akademik, ini melibatkan pengembangan ide, teori, atau argumen baru. Penulis mungkin mengintegrasikan berbagai sumber informasi, analisis, dan evaluasi untuk menghasilkan wawasan baru atau pendekatan baru terhadap masalah. Penciptaan adalah ekspresi tertinggi dari HOTS, menunjukkan kemampuan penulis untuk berkontribusi pada diskursus akademik dengan cara yang inovatif dan asli.

Penerapan HOTS dalam menulis akademik memastikan bahwa tulisan tidak hanya berfungsi sebagai penyampaian informasi, tetapi sebagai medium untuk analisis kritis, refleksi, dan inovasi. Dengan menerapkan prinsip-prinsip dari Revisi Taksonomi Bloom, penulis dapat meningkatkan kualitas tulisan mereka, membuat kontribusi yang berarti ke dalam bidang studi mereka, dan memastikan bahwa pembaca mendapatkan wawasan yang mendalam dan pemahaman yang lebih baik tentang topik yang dibahas.

Kesimpulannya, HOTS, sebagaimana diuraikan dalam Revisi Taksonomi Bloom, adalah komponen penting dari menulis akademik yang efektif. Penulis yang mampu mengintegrasikan skill ini ke dalam pekerjaan mereka tidak hanya akan meningkatkan kualitas tulisan mereka, tetapi juga kontribusi mereka ke dalam komunitas akademik dan ilmu pengetahuan secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun