Menulis akademik merupakan bentuk komunikasi ilmiah yang memerlukan ketelitian, kedalaman, dan kematangan berpikir. Untuk mencapai kualitas menulis yang tinggi, diperlukan penerapan "High Order Thinking Skills (HOTS)" atau Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi. Revisi Taksonomi Bloom (Revised Bloom's Taxonomy) menyajikan kerangka kerja yang ideal untuk memahami bagaimana HOTS dapat diintegrasikan dalam proses menulis akademik.
1. Mengingat (Remembering)Â
Dalam menulis akademik, proses mengingat menjadi dasar untuk memulai tulisan. Penulis harus memiliki kemampuan untuk mengingat fakta, definisi, konsep, dan informasi lain yang relevan dengan topik yang dibahas. Tanpa kemampuan ini, tulisan mungkin akan kekurangan informasi dasar yang diperlukan untuk membangun argumen atau analisis.
2. Memahami (Understanding)Â
Setelah mengumpulkan informasi, penulis perlu memahami konteks dan makna dari informasi tersebut. Ini melibatkan kemampuan untuk menjelaskan, menginterpretasikan, dan menyimpulkan informasi dengan cara yang jelas dan koheren. Pada tahap ini, penulis mencoba untuk memastikan bahwa mereka memiliki pemahaman yang solid tentang materi yang akan ditulis, memungkinkan mereka untuk mengomunikasikannya kepada pembaca dengan efektif.
3. Menerapkan (Applying)Â
Menerapkan informasi dalam konteks baru adalah salah satu aspek kunci dari menulis akademik. Ini bisa dalam bentuk penerapan teori ke studi kasus, atau menggunakan data untuk mendukung argumen. Pada tahap ini, penulis mengambil apa yang mereka ketahui dan menggunakannya untuk membuat poin atau membuktikan argumen dalam tulisan mereka.
4. Menganalisis (Analyzing)Â
Analisis adalah jantung dari banyak tulisan akademik. Penulis harus mampu membedah informasi, memeriksa hubungan antar elemen, mengidentifikasi motif dan pola, serta membandingkan dan mengkontraskan ide. Kemampuan analisis ini memungkinkan penulis untuk menggali lebih dalam ke dalam topik dan menyajikan wawasan yang lebih mendalam dan nuansa kepada pembaca.
5. Mengevaluasi (Evaluating)Â