Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Manfaat Kritik dan Umpan Balik dalam Menyusun Tulisan Akademis

28 September 2023   02:46 Diperbarui: 29 September 2023   14:09 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu kesalahan umum yang dilakukan oleh penulis adalah mengaitkan diri mereka sendiri dengan tulisan mereka. Kritik terhadap tulisan tidak harus dianggap sebagai kritik terhadap diri Anda sebagai individu. Cobalah untuk memisahkan diri dari tulisan Anda secara emosional. Ini akan membantu Anda menerima kritik dengan lebih baik tanpa merasa terlalu terpengaruh secara pribadi.

4. Pertimbangkan Sumber Kritik

Sumber kritik juga penting untuk dipertimbangkan. Kritik dari rekan penelitian, dosen, atau penulis berpengalaman seringkali lebih berharga daripada kritik dari sumber yang tidak terkait. Pertimbangkan sumber kritik dengan baik dan berpikirlah tentang sejauh mana umpan balik tersebut dapat berkontribusi pada peningkatan penulisan Anda.

5. Tanyakan Pertanyaan dan Klarifikasi

Jika Anda mendapatkan kritik yang tidak sepenuhnya Anda mengerti, jangan ragu untuk bertanya atau meminta klarifikasi. Terkadang, kritik dapat menjadi ambigu atau tidak cukup spesifik. Dengan bertanya, Anda dapat mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang masalah yang dibahas dan menghindari kesalahpahaman.

6. Evaluasi Kritik secara Kritis

Saat menerima kritik, evaluasi dengan cermat setiap poin yang diajukan. Cobalah untuk memahami argumen yang mendasari kritik tersebut. Tanyakan kepada diri sendiri apakah kritik tersebut berdasar, apakah ada bukti yang mendukungnya, dan bagaimana kritik tersebut dapat membantu meningkatkan penulisan Anda. Terlibat dalam evaluasi, kritik secara kritis akan membantu Anda memanfaatkannya dengan lebih baik.

7. Jangan Jatuh ke Dalam Perangkap Perfeksionisme

Seringkali, penulis dapat terjebak dalam perangkap perfeksionisme, di mana mereka terlalu keras pada diri sendiri untuk mencapai kesempurnaan. Ini bisa menghambat perkembangan dan motivasi. Ingatlah bahwa penulisan adalah proses yang berkelanjutan, dan tidak ada tulisan yang sempurna. Yang penting adalah berusaha untuk menjadi lebih baik melalui setiap revisi dan kritik.

8. Tetap Berkomunikasi dengan Pemberi Kritik

Setelah Anda menerima kritik dan melakukan perbaikan, tetap berkomunikasi dengan pemberi kritik. Beri tahu mereka bahwa Anda telah mendengarkan dan mengambil saran mereka dengan serius. Ini dapat membangun hubungan yang baik dengan rekan penelitian atau dosen Anda dan membuka pintu untuk umpan balik lebih lanjut di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun