Mohon tunggu...
Yan Okhtavianus Kalampung
Yan Okhtavianus Kalampung Mohon Tunggu... Penulis - Narablog, Akademisi, Peneliti.

Di sini saya menuangkan berbagai pikiran mengenai proses menulis akademik, diskusi berbagai buku serta cerita mengenai film dan lokasi menarik bagi saya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sebenarnya Apa Itu Sarjana?

24 Juli 2023   01:23 Diperbarui: 24 Juli 2023   01:37 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satu hal yang mengganjal dalam benak saya selama ini tapi saya belum belum memikirkannya secara serius adalah bagaimana sebenarnya sarjana itu.

Tanpa saya cari sebenarnya jawaban atas pertanyaan itu datang pada saya saat saya memasuki tahun ketiga studi doktoral.

Yang membuat seorang membuat sarjana itu bukanlah sekedar gelar. Banyak orang berpikir gelar adalah tanda seorang sarjana.

Sarjana dalam arti yang sesungguhnya adalah seorang peneliti atau orang yang mengembangkan keilmuan.

Yang menjadi ciri khas dari seorang sarjana adalah ia berkutat dengan satu atau lebih problem yang menjadi perhatiannya selama ia hidup.

Perhatian itu didapat biasanya dari rasa penasaran yang mendalam dari pribadi sarjana itu.

Bagi sarjana itu, masalah yang dipikirkan dalam jangka waktu lama adalah sesuatu yang menggerakkan dirinya untuk melakukan penelitian.

Banyak faktor dalam pemilihan topik masalah yang akan digeluti itu. Semua tergantung latar belakang dari peneliti tersebut.

Tapi yang pasti, topik masalah yang digeluti dalam jangka waktu lama itu menjadi energi penggerak dalam kerja akademiknya.

Richard Feynmann, fisikan terkenala peraih Nobel, menyebut hal itu sebagai "masalah favorit." Ia terkenal terlibat dalam banyak bidang, musik, pendidikan, organisasi, dan sebagainya. Tapi dalam benaknya, ia punya masalah tertentu yang terus menggerakkan dia dalam melakukan kerja akademik. 

Tiap kali ia menemukan hal terkait itu ia akan terus mendokumentasikannya dalam bentuk karya akademik ataupun sekedar catatan. Yang pasti itu menjadi energi penggerak kehidupan akademiknya.

Seorang peneliti yang mencari tahu apa kunci kesuksesan seorang akademik menyebutnya hal itu sebagai faktor Q.

Tiap orang mempunyai faktor Q yang khas yang dibawa seumur hidup. Entah bagaimana nasib dari peneliti tersebut itu tergantung dari bagaimana ia mengolah faktor Q itu agar bisa "dilempar" ke dunia luar dan bukan hanya disimpan dalam dirinya sendiri. Itu yang menentukan kesuksesan seorang akademik.

Apapun istilah yang dipakai, entah masalah favorit, faktor Q, atau istilah yang lain. Yang penting kita punya sesuatu yang menggerakkan kita dalam bekerja akademik dalam jangka waktu yang lama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun