Tiap kali ia menemukan hal terkait itu ia akan terus mendokumentasikannya dalam bentuk karya akademik ataupun sekedar catatan. Yang pasti itu menjadi energi penggerak kehidupan akademiknya.
Seorang peneliti yang mencari tahu apa kunci kesuksesan seorang akademik menyebutnya hal itu sebagai faktor Q.
Tiap orang mempunyai faktor Q yang khas yang dibawa seumur hidup. Entah bagaimana nasib dari peneliti tersebut itu tergantung dari bagaimana ia mengolah faktor Q itu agar bisa "dilempar" ke dunia luar dan bukan hanya disimpan dalam dirinya sendiri. Itu yang menentukan kesuksesan seorang akademik.
Apapun istilah yang dipakai, entah masalah favorit, faktor Q, atau istilah yang lain. Yang penting kita punya sesuatu yang menggerakkan kita dalam bekerja akademik dalam jangka waktu yang lama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H