Deni Mahardika memberi contoh beberapa kalimat yang memunculkan mental-block, seperti "Oh, saya sudah tahu itu"; "Ah.. teori apa lagi ini?"; "Saya tidak membutuhkan itu"; dan kalau bisa saya tambahkan misalnya, "Ini barang cuma bikin lelah" ; "Tugas ini cuma buang waktu saja", "Ini barang aneh tidak berguna"; "Ini terlalu sulit bagi saya"; "Saya ini bodoh"; "Kita ini orang miskin, tidak usah belajar, Â yang penting kerja." serta berderet kalimat-kalimat yang berfungsi agar kita percaya bahwa kita tidak bisa mempelajari hal baru.
Kalau sampai kita jatuh dalam rayuan kalimat-kalimat itu, maka kita akan mandeg, tidak bisa menerima perkembangan baru lagi.
Dengan demikian, rasa malas sebenarnya bukan muncul begitu saja. Ia muncul karena kita sudah memiliki mental-block terlebih dahulu.
Yang bisa dilakukan adalah terus mawas diri dan lingkungan, karena di dalam diri dan lingkungan kita banyak kalimat-kalimat mental-block yang bertebaran. Seringkali juga ada orang-orang yang memelihara kalimat-kalimat itu dan terus menyampaikannya di berbagai kesempatan agar orang lain tidak berkembang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H