Mohon tunggu...
Yan veraosmana
Yan veraosmana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Glang-Glong Swasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ngerokok lan Ngopi

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Bangkrut Bangkit Bangkrut Pasrah

16 Januari 2023   23:11 Diperbarui: 17 Januari 2023   13:21 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat anaku minta jajan karena melihat anak kecil lainya pada beli jajan. Aku pun hanya bisa menyuruh anak ku, untuk segera masuk kekontrakan.

Sambil memberikan harapan besok beli, besok beli ditengah raungan tangisan anak ku tercinta. 

Disaat seperti itu, amarah ku pun mulai bangkit. Tapi tak bisa tersalurkan, kala melihat istriku berkaca-kaca.

Sambil menenangkan anak ku. Yang selalu berucap, ak tak pernah jajan, aku tak pernah jajan. Kapan aku jajan. 

Tanpa aku sadari, tidak terasa aku juga meneteskan air mata. Sambil melangkah masuk kemar, untuk memakai celana jins dan kemeja kesayangan ku.

Entah darimana datangnya, kapan aku dan istri ku menyimpannya. Saat aku mau mengambil celana ditumpak kardus diatas tempat tidur ku. Aku menemukan lima lembar uang ratusan. 

Sumpah demi tuhan, ini kisah nyata yang ku alami sendiri. Entah itu rejeki dari siapa dan darimana aku tak tahu. Istriku pun tak tahu menahu. Bahkan saat pindahan pun tak ada duit segitu banyaknya.

Aku pun terus mencari duit ditumpak baju ku. Dan ternyata ada lagi, dengan jumlah hampir 3 juta. Dan kuputuskan ngajak anak ku untuk beli jajan, beli keperluan rumah tangga sekalian bayar listrik. 

Setelah itu, aku pun tak putus-putusnya berdoa kepada tuhan sang pemilik alam semesta. Dan aku pun terus mencoba dan terus mencoba untuk selalu berusaha semampu ku.

Entah itu, kerja kuli bangunan, kuli panggul maupun lainya. Pokonya kerja serabutan yang penting halal. Bahkan bikin apapun lalu dijual kepada siapapun, tak hentinya aku lakukan. Buat mencukupi makan anak istriku,serta buat bayar listrik. Setiap hari aku mulai begitu dan terus begitu. Walaupun hasil hari ini buat dimakan hari ini. Besoknya mencari lagi.

Ditengah penderitaan ku, datang sebuah keberuntungan. Yang mana ada seorang teman, mau mengajak diriku bisnis buku pelajaran. Tanpa pikir panjang, akupun mengiyakan permintaanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun