Mohon tunggu...
Elqueen Hatulely
Elqueen Hatulely Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa PPs MM UKSW, Salatiga.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mutiara yang Bisu

19 Juli 2012   07:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:48 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berceritalah aku dengan hatiku sendiri. Bingung... mulailah ceritanya tentang perjuangan seorang pemuda dalam imajinasi pencariannya.

Setiap hari dalam waktu dan ruangnya, pemuda itu selalu beranjak ke perairan laut yang begitu dalam jauh dari tepian pantai. Entah mengapa dan apa yang menjadi tujuan si pemuda itu...??? tidak ada yang mengetahuinya.

Waktu itu mentari enggan menyapa dunia. Tapi, pemuda itu memaksakan niatnya untuk mencari kerang di laut yang jauh dari tepian pantai. Jarum jam terasa lelah menggerakan detik demi detik bahkan menit sekalipun saat pemuda itu terlena dengan kesibukannya menyelam dan terus menyelam kedalaman laut itu. Serasa alam pun tak dihiraukan tujuannya itu.

Bulan menyapa dengan terangnya yang begitu menyilaukan mata... ada keajaiban yang dirasakan pemuda itu... dia berhasil menemukan sebuah kerang mutiara yang indah dan menawan. Dialah pemilik dunia sekarang... Dialah pencari mutiara itu...

Dengan tergesa-gesa dibawa pulanglah kerang mutiara itu... hati senang dan tak dapat diartikan semua kesenangan saat itu... hal terindah adalah dia telah menemukannya... dialah sang penemu... dialah kebahagaiaan itu....

Hari demi hari berganti, tak menyurutkan niat pemuda itu untuk merawat dan menjaga kerang mutiara hasil tangkapannya itu... bingungkan, kenapa menjaga mutiara itu sampai lupa akan siapa dia sendiri... pemuda itu hanya berada bersama dan terus bersama kerang mutiaranya itu... dibersihkan, dipoleshkan, dirawat sedemikian rupa....

Tapi, sesuatu yang muram menertawainya dari senyuman kerang mutiara itu....

Sudah berminggu-minggu, bulan bahkan tahun pun telah dilewati dengan senyuman kebanggaan akan kerang mutiara itu... tapi kerang itu tidak pernah membuka dirinya untuk menunjukan mutiara yang indah dalam diri kerang itu.... hasil yang mustahil dari barang yang bernilai dan berharga.... kerang mutiara itu hanya diam dan membisu.

Akhirnya sempatkanlah pemuda itu bertanya pada kerang mutiara kesayangan yang ditemukannya itu... “Kenapa kamu tidak pernah membuka dirimu kepada aku... apa aku salah menemukanmu atau aku tak pantas untuk menemukanmu... sehingga kamu tidak mau membuka diri untuk aku melihat apa yang ada dalam dirimu... kerang mutiara ku...” Semuanya hanya kesia-siaan belaka... kerang mutiara itu masih bisu dan tetap akan membisu...

Tapi, tidak menyurutkan perasaan dan kebahagiaan pemuda itu... dia tetap terjaga siang dan malam mengamati kerang mutiaranya itu... sampai kata yang manja pun dikeluarkan untuk kerang mutiaranya itu.. “Kamu sakit ya, kerangku....???

Ternyata, kerang mutiara temuannya itu sakit... kerang mutiara itu ternyata adalah kerang mutiara yang sakit dan diasingkan karena tidak memberikan hasil apa-apa.. iya, dia adalah kerang mutiara yang tak berharga dan tak bernilai... karena sakit....

Tinggallah dalam hati, semangat dan kebahagiaan bahwa ada saatnya dalam kesabaran pemuda ini, kerang mutiaranya pasti membuka diri dan berkata kepadanya... sungguh malang nasib keduanya. Mereka adalah dua makhluk yang berbeda. Yang satu sakit dan yang satunya lagi pesakitan... apakah ini kebahagiaan itu.... hanya pemuda itu bersama kerang mutiaranya yang dapat menjawabnya,...???

Sakit membuat manusia merasa terasing dan diasingkan dari apa yang dinamakan kebahagiaan... kenapa demikian..??? apakah kebahagiaan itu tak pantas dirasakan. Atau hanya milik mereka yang mencarinya...??? atau hanya sebagai cerita dibalik semua hal yang dibohongi.... begitulah manusia ketika sakit itu menjadi derita berkepanjangan dalam diri... semua terasa hampa dan mati... kaku dan membisu... menutup diri atas segala hal. Membatasi diri untuk alam ini... membujuk diri sendiri seakan-akan hanya sakit dan dirinya yang mampu menjawab ini...

Apa-apaan ini...??? bukankah hidup itu adalah perjuangan. Sama halnya dengan sakit adalah perjuangan... semuanya adalah perjuangan dan pengorbanan, tak ada yang instant dan langsung terjadi dalam kehidupan. Semuanya memerlukan semangat... Ya, jalanilah selagi waktu itu masih ada untuk kamu... Don’t wase you time...Terkadang untuk menjalani itu susah banget, baik apa pun keadaannya tetap saja membuat kita sulit untuk menjalaninya. Tiap detik berganti aku selalu bertanya sama diriku sendiri, kenapa ya manusia itu koq sibuk melulu...??? kesibukan membuat manusia bagaikan robot pekerja yang terkontrol oleh kesibukan. Bukankah manusia itu diciptakan untuk mengontrol dan bukan dikontrol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun