Mohon tunggu...
Elqueen Hatulely
Elqueen Hatulely Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa PPs MM UKSW, Salatiga.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mutiara yang Bisu

19 Juli 2012   07:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:48 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinggallah dalam hati, semangat dan kebahagiaan bahwa ada saatnya dalam kesabaran pemuda ini, kerang mutiaranya pasti membuka diri dan berkata kepadanya... sungguh malang nasib keduanya. Mereka adalah dua makhluk yang berbeda. Yang satu sakit dan yang satunya lagi pesakitan... apakah ini kebahagiaan itu.... hanya pemuda itu bersama kerang mutiaranya yang dapat menjawabnya,...???

Sakit membuat manusia merasa terasing dan diasingkan dari apa yang dinamakan kebahagiaan... kenapa demikian..??? apakah kebahagiaan itu tak pantas dirasakan. Atau hanya milik mereka yang mencarinya...??? atau hanya sebagai cerita dibalik semua hal yang dibohongi.... begitulah manusia ketika sakit itu menjadi derita berkepanjangan dalam diri... semua terasa hampa dan mati... kaku dan membisu... menutup diri atas segala hal. Membatasi diri untuk alam ini... membujuk diri sendiri seakan-akan hanya sakit dan dirinya yang mampu menjawab ini...

Apa-apaan ini...??? bukankah hidup itu adalah perjuangan. Sama halnya dengan sakit adalah perjuangan... semuanya adalah perjuangan dan pengorbanan, tak ada yang instant dan langsung terjadi dalam kehidupan. Semuanya memerlukan semangat... Ya, jalanilah selagi waktu itu masih ada untuk kamu... Don’t wase you time...Terkadang untuk menjalani itu susah banget, baik apa pun keadaannya tetap saja membuat kita sulit untuk menjalaninya. Tiap detik berganti aku selalu bertanya sama diriku sendiri, kenapa ya manusia itu koq sibuk melulu...??? kesibukan membuat manusia bagaikan robot pekerja yang terkontrol oleh kesibukan. Bukankah manusia itu diciptakan untuk mengontrol dan bukan dikontrol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun