Mohon tunggu...
Nurul Yamsy
Nurul Yamsy Mohon Tunggu... Penulis - .

Jika ucap tak lagi mampu berkata, biarlah kata yang mengungkap

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tulisan Tak Bermakna

26 September 2023   22:16 Diperbarui: 26 September 2023   22:22 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tulisannya tak terbaca, tulisannya tak bermakna
Kata-katanya biasa, tak pantas disandingkan dengan pujangga
Anggaplah hal itu pekerjaan sia-sia
Tapi tahukah engkau jika ada nyawa dalam puisinya

Hari-harinya adalah bersenandung lagu-lagu tawa
Memeriahkan segala luka yang diderita
Hingga air mata tahu kapan ia harus bertahta di ujung mata
Untuk mengeja syair yang ia cipta

Perihal merayakan hari-hari bahagia, adalah angan-angan belaka
Yang ia simpan rapat-rapat
Agar tak terbaca oleh dunianya yang hampa
Agar tak terdengar oleh harapan-harapan yang mustahil nyata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun