Mohon tunggu...
Nurul Yamsy
Nurul Yamsy Mohon Tunggu... Penulis - .

Jika ucap tak lagi mampu berkata, biarlah kata yang mengungkap

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Diguncang Lindu

2 Juli 2023   06:15 Diperbarui: 2 Juli 2023   07:28 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua kali lindu mengguncang rindu hingga berantakan.
Mengacaukan bangunan-bangunan yang tampak kokoh berdiri padahal pondasi tak sempurna.
Memporak-porandakan keimanan yang seharusnya menguatkan, tapi malah terkoyak karena guncangan nafsu dunia.
Akan jadi apa tubuh ini yang katanya khalifah di bumi pilihan Tuhan.

Akan kau bayar dengan apa puisi-puisi rindumu yang katanya istimewa.
Seluruh kata cinta yang kau persembahkan, bahkan tak sebanding dengan rahman rahimnya.
Akan kau bujuk dengan apa lagi Tuhanmu yang kau tahu Maha Segalanya
Apakah tak sungkan kau bujuk lagi dengan banyak air mata palsumu yang selalu jadi andalan.

Pada akhirnya esok lagi dan esok lagi menjadi bualan janji yang kau ucapkan untuk kata-kata taubat.
Menunggu guncangan yang lebih dahsyat kah, untuk mendekatkan keningmu pada sajadah.
Jarak yang engkau cipta sudah melampaui batas terjauh yang ditetapkan.
Dan waktu yang kau buang sudah terlalu banyak terlewatkan sia-sia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun