Ada sebilah rindu di sini.
Menganga menanti sebuah pertemuan.
Ada sebilah rindu di sini.
Menemani purnama yang sedang menjadi cahaya untuk gulita sang malam.
Ada sebilah rindu di sini.
Menanggung cinta yang telah ikhlas terucapkan pada sang kekasih.
Ada seorang aku di sini.
Sedang menjalani takdir atas rindu yang kau ciptakan.
Ada seorang aku disini.
Berdiri bersama seluruh kenang dan kisah yang tercipta atas kita.
Ada seorang aku disini.
Sedang mengepakkan sayap yang tak lagi kokoh, menerjang pedih atas kehampaan tanpamu.
Bila saja kau sebut rindu ini dusta, niscaya kau tak akan mampu membuktikan kedustaannya.
Bila saja kau anggap rindu ini hina, asal engkau tahu bahwa segala tentangmu tiadalah hina.
Dan bila saja kau kira rindu ini hanya bualan, maka percayalah.
Bahwa bualan paling nyata yang pernah terucap dari lisanku adalah perihal aku merindukanmu.
Malang 23.08.21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H