Mohon tunggu...
Nurul Yamsy
Nurul Yamsy Mohon Tunggu... Penulis - .

Jika ucap tak lagi mampu berkata, biarlah kata yang mengungkap

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Muara Rindu

9 November 2020   23:33 Diperbarui: 9 November 2020   23:48 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang lebih pedih
Dari dinginnya malam nan sunyi tanpa kekasih
Lidahnya kelu, tatapnya sendu, tangisnya kian mengharu
Angin malam seolah tahu
Ada rindu yang mendekap erat kian menggebu

Apa yang lebih pedih
Dari temu yang hanya jadi harapan semu
Karena semesta tahu
Pijaknya kini tak lagi sama seperti dahulu

Inginnya berkata, rindu terlalu pedih menyiksa
Tapi apalah daya,
Tanpa rindu, cintanya tak nyata
Bagai rembulan tanpa cahaya tak menerangi malam

Duhai keheningan yang kini menjadi teman dalam lamunan
Manjadi kawan dalam kesepian
Meluruhkan segala sesak yang menghantam
Menghapuskan segala jejak kepedihan
Salamku padanya pemilik muara rindu ini

Salam Rindu

by: nurul yamsy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun