Mohon tunggu...
Nurul Yamsy
Nurul Yamsy Mohon Tunggu... Penulis - .

Jika ucap tak lagi mampu berkata, biarlah kata yang mengungkap

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Upacara Kemerdekaan HUT ke-75 Republik Indonesia di Masa Pandemi Corona

17 Agustus 2020   21:46 Diperbarui: 17 Agustus 2020   22:05 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perayaan hari ulang tahun Negara Republik Indonesia tahun ini terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bukan hanya Saya saja yang merasakan hal ini. Teman-teman pembaca munngkin juga merasakan perbedaannya.

Di hari ulang tahun kemerdekaan Negara Republik Indonesia, kita semua tentu tak asing dengan yang namanya upacara kemerdekaan. Seluruh warga Indonesia tentu menanti-nanti pelaksanaan upacara kemerdekaan ini, menanti detik-detik proklamasi dikumandangkan, serta mempersiapkan upacara jauh-jauh hari denga baik. 

Itu dulu, tentu berbeda dengan tahun ini. Rakyat Indonesia kali ini merayakan kemerdekaannya dalam suasana yang berbeda, kami rayakan di tengah-tengah wabah corona yang terjadi di negeri ini. 

Tak banyak upacara yang dilakukan di sekolah-sekolah, di lapangan-lapangan. Karena kondisi seperti ini,  maka Saya bersama teman-teman Saya berencana mengadakan upacara mandiri di kampung kami. Alhamdulillah upacara kemerdekaan di kampung kami berjalan dengan lancar.

Upacara mandiri ini kami laksanakan di halaman Musholla Wabaniyya yang ada di kampung kami, tepatnya di Dusun Sengkaling, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. 

Upacara mandiri hari kemerdekaan ini diikuti sekitar 25 peserta yang terdiri dari warga kampung mulai dari anak-anak usia balita, siswa SD, siswa SMP, siswa SMA, mahasiswa hingga ibu rumah tangga, dengan bendera merah putih yang menjadi saksinya. 

Suasana khidmat dapat dirasakan ketika kami melakukan penghormatan kepada bendera sang saka merah putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Jumlah peserta tak mengurangi semangat kita untuk tetap melakukan upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang ke 75.

Peserta upacara sangat antusias mengikuti upacara ini, tentunya dengan mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah di masa pandemi sekarang ini.

Bukan tanpa alasan sebenarnya kami mengadakan upacara ini. Di masa pandemi seperti sekarang ini, yang segalanya serba dijalankan dengan online terutama di bidang pendidikan, tentu menjadi salah satu alasan kami dalam mengadakan upacara mandiri ini. 

Upacara ini bertujuan memberikan pembelajaran bagi para siswa tentang kegiatan yang dilakukan untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia, yakni dengan upacara. Walaupun sebenarnya yang lebih penting adalah bagaimana cara kita sebagai rakyat Indonesia mengisi hari kemerdekaan ini dengan hal-hal yang dapat memajukan Bangsa Indonesia ini.

Ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari pelaksanaan upacara mandiri ini. Yang pertama yaitu persatuan. Persatuan ini dapat dilihat dari beragamnya peserta upacara yang mengartikan bahwa untuk menjaga kemerdekaan diperlukan persatuan yang kuat, seluruh kalangan dari muda sampai tua harus ikut menjaga negeri ini. 

Pelajaran yang kedua adalah tentang perjuangan. Seluruh perjuangan para pahlawan patut kita hargai, patut kita ingat jasanya. Tak pantas rasanya jika kita sebagai penerusnya melupakan begitu saja perjuangan para leluhur yang telah berjuang demi kemerdekaan Negara Indonesia. Dan upacara peringatan hari kemerdekaan ini merupakan salah satu bentuk upaya kita dalam mengingat jasa-jasa para pahlawan.

Tugas kita sebagai warga negara saat ini tentu lebih sulit lagi, yaitu menjaga kemerdekaan. Menjaga kemerdekaan dengan segala macam perbedaan yang ada, dan menjaga kemerdekaan di tengah-tengah masa pandemi sekarang ini yang memiliki pengaruh di seluruh bidang kehidupan. Tanpa adanya  persatuan dan perjuangan yang lebih, maka kita tidak akan bisa mempertahankannya. Karena sejatinya, mempertahankan lebih sulit daripada meraih.

Setelah kegiatan upacara selesai, kami tidak langsung bubar begitu saja, malainkan melakukan kegiatan selanjutnya. Yaitu makan bersama. Kebersamaan dan persaudaraan tentu sangat kami rasakan walaupun lauk pauk sederhana menemani makan bersama kami.

Semoga keadaan negeri kita cepat berangsur membaik. Wabah yang sedang melanda dunia ini segera berakhir, dan rakyat Indonesia semakin bersatu melawan berbagai penjajahan yang sedang terjadi.

Salam hangat.
Nurul Yamsy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun