Mohon tunggu...
yamin el rust
yamin el rust Mohon Tunggu... -

Lelaki biasa yang mengasihi seorang istri dan dua orang anak.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara Pangeran Diponegoro dan Presiden SBY -- Sebuah Petikan Wawancara

6 Oktober 2010   09:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:40 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di suatu tempat pada suatu waktu Reporter: Menurut bapak, apa persamaan antara Pangeran Diponegoro dengan Presiden SBY? Narasumber: Mereka berdua adalah pemimpin di masanya. Reporter: Lantas apa pula perbedaan keduanya? Narasumber: Banyak sekali. Sebut saja satu diantaranya dalam kapasitas sebagai pemimpin. Pangeran Diponegoro dikenal sebagai keturunan langsung Sri Sultan Hamengku Buwono III yang memimpin perlawanan terhadap pemerintahan penjajah Hindia Belanda. Sedangkan Presiden SBY adalah pemimpin sah hasil pemilu yang demokratis di negeri ini yang siap menumpas setiap gerakan perlawanan yang mencoba memecah NKRI. Reporter: Itu saja? Narasumber: Oh tidak tentunya Reporter: Bisa dijelaskan yang lainnya? Narasumber: Begini dik (sambil menarik nafas dalam sekali). Pangeran Diponegoro sudah mengetahui kemungkinan dirinya akan ditangkap oleh kumpeni.  Pengikutnya sudah menahan beliau, bahkan Sentot konon bersedia menjadi penggantinya. Tetapi Pangeran Diponegoro tetap berkeras memenuhi undangan De Kock. Ending-nya kita semua sudah mengetahui. Narasumber berjalan perlahan dari tempatnya berdiri, pergi begitu saja meninggalkan si  reporter. Merasa ada yang belum terjawab, si reporter mengejar narasumber. Reporter: Lantas yang terakhir itu apa hubungannya dengan Presiden SBY? Narasumber: Duh maaf dik. Saya bukan narasumber yang di tipi, juga bukan blogger. Saya cuma pedagang buku bekas di seputaran Senen. Saya cuma tahu dari buku-buku yang saya jual. Kebetulan buku Presdiden SBY  yang menjawab itu belum terbit jadi belum ada bekasnya. Mungkin adik bisa menunggu jawaban sejujurnya pada buku itu. Maaf dik, saya mau buka lapak dulu. Reporter: @%#&!?..... cut...cut..cut ! Dari kejauhan terlihat si reporter -- seorang perempuan cantik dan sexy --- dengan dandanan kusut masai dan air muka jengkel sedang menggigiti microphone di atas jembatan penyeberangan jalan Kramat Raya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun