Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Konsesi Tambang Muhammadiyah dan Kesalehan Ekologis

29 Juli 2024   08:34 Diperbarui: 29 Juli 2024   08:42 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deviasi nilai yang tajam antara keputusan Muhammadiyah menerima IUP tambang dan realitas sosial, ekonomi dan ekologis akibat tambang, seakan-akan mempertanyakan kesalehan ekologis Muhammadiyah

Pembaruan wawasan Al Islam dan Kemuhammadiyahan

Akhirnya saya bersepakat, kurikulum formalistik Muhammadiyah yang cenderung pada purifikasi ajaran tauhid, sudah saatnya diperbaharui. Sudah tak cocok dengan perkembangan zaman. Ajaran-ajaran tauhid Muhammadiyah sudah saatnya mengalami pembaruan agar lebih kosmopolit. Dari teosentris menjadi antroposentris dan ekosentris.

Ajaran-ajaran tauhid Muhammadiyah dalam konteks ini, sudah saatnya menjadi insight dalam menginisiasi suatu ekonomi yang berkelanjutan. Agar muhammadiyah tidak latah dan tergesah-gesah dalam menyikapi sesuatu perkara, termasuk soal arus utama ekonomi modern.

Ekosentrisme Tauhid sebagaimana dimaksud, mengacu pada konsep yang menempatkan prinsip-prinsip tauhid (keesaan Tuhan) dengan etika lingkungan. Dalam pandangan ini, manusia sebagai khalifah di bumi memiliki moral pertanggungjawaban dalam menjaga dan melestarikan alam semesta sebagai ciptaan Tuhan. Maka menjaga kesimbangan ekologi dari keserakahan kapitalisme tambang, adalah hal elementer dan fundamental dari ajaran tauhid Muhammadiyah.

Ajaran-ajaran Tahun progresif demikian, diharapkan dapat menempatkan kader Muhammadiyah sebagai trailblazer dalam isu-isu green economy dan blue economy. Al Islam & Kemuhammadiyahan, sudah saatnya sebagai basis nilai dalam inisiasi gagasan "ekonomi baru" yang inklusif, eco-friendly dan humanitarian oriented *

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun