Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Demam Citayam Fashion Week

21 Juli 2022   12:21 Diperbarui: 21 Juli 2022   13:32 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (foto : Tribunnews)

Hanya dengan satu celetukan Jeje, Slebew, kawasan SCBD-Sudirman, kini menjadi episentrum baru kaula muda asal daerah satelit Jakarta. SCBD pun kini dipelintir menjadi Sudirman, Citayam, Bojonggede dan Depok (SCBD).

Kini kawasan taman Dukuh Atas-Jakarta, berubah menjadi catwalk bagi anak-anak Citayam dan Bojonggede, mengumbar bermacam-macam outfit. Jeje, Roy dan Bonge pun menjadi iconic Citayam Fashion Week (CFW).

Terlepas dari berbagai pro kontranya, Jeje, Roy dan Bonge, melahirkan suatu disrupsi atas citra dunia fashion. Dari yang serba high class, lalu terdemokratisasikan dan menjadi fashion jalanan dengan outfit-outfit murahan nan unik, yang bisa diikuti dan ditonton semua kelas masyarakat.

Kawasan MRT Dukuh Atas, kini menjadi arena fashion street style. Tak ubahnya Harajuku Style di Jepang Tahun 1990-an-200-an, Taikoo Style-China dan Camden Town Style ;London. Fashion street style yang oleh pegiat fashion, disebutnya sebagai "anti-fashion."  Timeless dan mendobrak pakem fashion karena tak mengikuti trend dan segmentasi pasar

Tak dinyana, setelah viralnya, kini Jeje hidup di atas pundi-pundi sebagai content creator dan model/photo shoot. Setali tiga uang dengan Bonge, kendati dengan fashion kucelnya, kini pemuda Citayam itu telah memiliki mobil mewah; Toyota Vellfire.

Tak dinyana, sosial media dan gimmick fashion jalanan, telah merubah jarum kompas nasib Jeje, Roy dan Bonge yang kini wara wiri di layar kaca dan lini masa. Mereka adalah dimensi lain dari gig economy.

 

Gig Economy

Dalam gig economy, freelancer bisa memilih sendiri pekerjaan yang sesuai dengan minat mereka. Pekerjaan menjadi officeless dan tidak terikat oleh satu pekerjaan. Semakin kreatif; income kian besar.

Anak-anak muda seperti Jeje, Roy dan Bonge, lahir sebagai freelancer yang meng-create pekerjaan sendiri dan tumbuh besar sebagai digital marketer atau sebagai pelaku performing art.

Seiring revolusi 4.0, transmisi digitalisasi akan menumbuhkan gig economy, karena pasar tenaga kerja kian terdisrupsi menjadi cenderung artifisial. Bila ekonomi kreatif menyumbang 6,98 persen terhadap PDB 2021, dan diperkirakan terus meningkat kedepan, maka industri performing art berpeluang tumbuh lebih besar seiringnya.

Tak luput, hal tersebut ikut mendorong bertumbuhnya gig economy beserta turunanya. Berdasarkan riset Universitas Airlangga (2019), sepertiga dari 127 juta total tenaga kerja Indonesia merupakan freelancers atau independent contractors.

Sementara pertumbuhan yang dialami oleh Gig Economy sepanjang 5 tahun terakhir mencapai 200%. Dalam rilis International Conference on Management in Emerging Markets (ICMEM) 2020, menyebutkan Gig Economy secara global akan mencapai US$ 455 miliar pada 2023.

Diferensiasi sektor formal dan informal dalam struktur pasar tenaga kerja menjadi tipis, karena peluang orang-orang seperti Jeje, Roy dan Bonge mendulang puluhan juta per pekan dalam berbagai performing art. Pekerjaan yang lebih menjanjikan di ceruk milenial.

Terlepas dari itu, dari cara pandang oposisi biner dunia fashion, Jeje, Roi dan Bonge mampu menabrak tembok fashion mainstream yang tampak high class dengan suatu fashion gimmick yang "anti-fashion." Bak Harajuku Style, timeless dan menabrak pakem fashion yang tampak tak tersentuh.

Apa jadinya? Jeje Slebew effect, telah memantik model seperti Paula Verhoeven turun gunung. Model papan atas yang pernah menggondol piala Elite Model Look 2003 itu ikut berlenggak-lenggok di fashion street style ala Citayam Fashion Week.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun