Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sekjen PAN Korban Kuasa Hukum Ade Armando?

21 April 2022   16:53 Diperbarui: 21 April 2022   17:02 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan demikian, preferensi dari narasi Sekjen PAN secara utuh dalam twitt-nya tersebut, adalah dalam rangka himbauan penegakan hukum. Tanpa ada pretensi atau sentimen terhadap AA. Dus masalah AA adalah masalah publik, karena berkenaan dengan masalah kolektif pemeluk agama Islam. Sementara Sekjen PAN, tidak memiliki persinggungan secara personal dengan AA.  

Namun jika kita cermati, Somasi oleh kuasa hukum AA, yang disasarkan kepada sekjen PAN, justru out of the contex. Menggiring opini publik, memperdayai memori publik, bahwa seolah-olah, sekjen PAN memfitnah atau mencemarkan nama  baik AA. 

Tentu saja kuasa hukum AA; Muannas Alaidid mendulang popularitas atas somasi tersebut. Seiring egagement pemberitaan terkait masalah ini viral. Ia memperoleh benefit secara personal. Tapi mengorbankan Sekjen PAN, yang mana cuitannya di twitter tersebut; dalam upaya supremasi hukum dan equality before the law

***

Atas dasar benefit personal--mendulang popularitas, maka cuitan sekjen PAN tersebut seakan terus dijadikan orkestrasi di media mainstream dan sosial media oleh pihak AA dan kuasa hukumnya. Sementara suatu himbauan moral untuk penegakan hukum dan equality-nya direduksi demi mengawetkan popularitas tapi mengorbankan pihak lain---yakni Sekjen PAN. 

Masalah AA, adalah soal kemanusiaan. Namun bila hal ini dinodai dengan anasir-anasir untuk mendapatkan benefit pribadi--popuaritas, justru menodai soal kemanusiaan yang menimpa AA. Apalagi mengorban pihak lain, yang derajat kesalahannya sangat sumir ! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun