Mereka kembali membeli SBN pemerintah dengan yield lebih tinggi. Untung berdobel-dobel. Dapat relaksasi/stimulus, uangnya dipakai beli SBN dengan imbal hasil tambun. Orangnya itu-itu juga. Pahamkan? Ini ibarat pepatah Minang, "takuruang nak di lua, taimpik nak di ateh." Mana mau tekor !
Kurang sigap apa pemerintah dan BI? Segala daya pula upaya telah dikucurkan secara sungguh-sungguh. Termasuk burden sharing alias tanggung renteng. BI melakukan QE (quantitative easing) dengan turun ke pasar borong SUN di private placement. Demikian pula pemerintah yang ikut menggelontor berbagai paket kebijakan stimulus. Entah dengan cara berhutang atau apapun lah.
Namun tetap saja, resource yang besar itu, terserap dan berputar-putar pada tempat yang sama dan orang yang itu-itu juga. Ke sektor riil masih netes dan belum benar-benar menampakkan greget.
Pemerintah dan BI sudah berusaha, bahkan sampai kaki di atas kepala di bawah. Dalam niat baik pemerintah itulah, ada saja yang memanfaatkan. Serba salah, maju kena mundur kena !