Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Semiotika "Pilando"

18 Januari 2021   09:59 Diperbarui: 18 Januari 2021   10:13 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber : www.cibb.com)

***

Demokrasi adalah pemerintahan rakyat, dengan pengertian kekuasaan dari, oleh dan untuk rakyat. Dengan demikian, Pilando, adalah mengembalikan pemerintahan pada rakyat per se.

Dalam terapannya, pemerintahan rakyat, dijalankan dengan sistem perwakilan melalui mekanisme Pemilu. Sebagaimana operasional teknis dari demokrasi itu sendiri.

Namun, pada hakekatnya, istilah Pilando, adalah suatu khazanah politik, yang lahir dari local geniuses masyarakat adat. Istilah Pilando, adalah terminologi adat yang sangat tua usianya.

Menurut saya, ini sophisticated, karena selain teori-teori politik moderen yang bejibun, istilah politik juga diproduksi oleh kekayaan khazanah masyarakat adat.

Apa artinya? Jauh sebelum kita pahami istilah-istilah politik dalam studi literatur, terminologi politik telah lahir dan ada bersama akar budaya masyarakat adat.

Artinya, Pilando, adalah bagian dari artefak yang memiliki pengertian yang setara dengan sistem pemerintahan moderen yang dianut secara mondial--demokrasi [MS]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun