Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PAN dan Politik Gagasan

30 Agustus 2020   10:33 Diperbarui: 30 Agustus 2020   11:24 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rakernas I BM PAN/dokpri

Ummatan washatan---yang diderivasi menjadi "kelompok tengah," melulu bukan produk skolastic. Sehingga seraya bermain-main pada narasi, pun dialektika skripturalistik. Ummatan washatan adalah suatu konsensus sosial yang hidup dan terus menggejala. Ia diproduksi oleh keadaan atau peristiwa. Peristiwa pendulumnya, lebih dulu ada dari narasinya. Atau konteksnya lebih dulu ada dari teks---ada prateks-nya.

Dengan demikian, ummatan washatan, adalah sikap sosial objektif. Politik tengah, lebih akrab dengan modernitas. Suatu tatanan masyarakat yang lebih terbuka, condong pada pembaharuan. Hidup didalamnya budaya keilmuan, kritik dan perdebatan. Demokrasi, juga lebih akrab pada watak modernitas dimaksud menuju tatanan berkeadaban (civilized)

Anak-anak muda seperti saya di BM PAN bahkan BM PAN sendiri, tidak memiliki otoritas kekuasaan per se, sebagaimana  PAN. Oleh sebab itu, kulturnya adalah gerakan---baik secara politik praktis (dalam skala tertentu) dan pemikiran. Tak lebih tak kurang. Tapi tetap selalu setia bersama PAN tercinta dalam bangunan idealitasnya. 

Bila kita bersepakat, bahwa PAN adalah partai tengah yang akrab pada modernitas sebagai tatanannya, maka biarkan perdebatan dan kritik tetap hidup, seraya melakukan kerja-kerja nyata secara politik praktis. Bukankah menjeliat, memberi angin sepoi-sepoi, lebih membahayakan--menjatuhkan, ketimbang kritik yang selalu membuat kita terjaga dan siaga? Wallahu'alam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun