Mohon tunggu...
Munir Sara
Munir Sara Mohon Tunggu... Administrasi - Yakin Usaha Sampai

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian” --Pramoedya Ananta Toer-- (muniersara@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memoar Natal di Pulau Pantar

24 Desember 2019   17:36 Diperbarui: 25 Desember 2019   08:30 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya (kiri) saat di kampung, desa Baranusa Pulau Pantar (foto @munir.doc)

Natal bagi saya di masa kanak-kanak bersama om di desa Latunang dan Tante Paulina di Maliang adalah hari persaudaraan. Hari cinta kasih. Setiap natal dan lebaran, rasa persaudaraan kami makin terajut---makin kuat. Keimanan bukan sekat. Keimanan adalah suatu eksistensi universal. Justru dalam puncak keimana itu, rasa persaudaraan, cinta dan kasih sayang terajut---dipertemukan diperkuatkan.

Tentu setelah hidup di rantau---di Jakarta bertahun-tahun, saya merindukan suasana natal bersama om dan tante di Pulau Pantar. Merindukan suasananya, merindukan harmoni natal dalam persaudaraan. Selamat natal untuk saudara-saudaraku yang merayakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun