Kini di tangan Novanto, beringin tua itu hendak ditopang. Tak sedikit orang di sekitar Novanto, tapi mereka cuma berteduh di bawah beringin tua. Tak pelak, banyak juga yang menarik kaki, baju dan menggelitik Novanto. Amit-amit, bila sewaktu-waktu beringin tua itu tanggal akibat kaki dan tangan Novanto yang keropos pula.
Di tengah rasa cemas politik itu, sejenak ada yang bergumam, kalau-kalau melalui tangan Luhut Golkar diadu, antara JK dan AT Vs ARB dan Luhut. Menjadikan Novanto sebagai ketua umum Golkar dengan sejumlah soal yang melilitnya, adalah cara menumbangkan beringin tua dengan tangan kadernya sendiri. Atau mengandangkan Golkar sekalian, dalam pusaran kekuasaan. Itu pun kalau Golkar tak nakal, apalagi usil. Bukan Golkar namanya, kalau tak pandai mengayun bandul politik. Bisa saja permainan dikendalikan kakak tertua itu; Golkar. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H