Mohon tunggu...
yakub adi krisanto
yakub adi krisanto Mohon Tunggu... -

hanya seorang yang menjelajahi belantara intelektualitas, dan terjebak pada ekstase untuk selalu mendalami pengetahuan dan mencari jawab atas pergumulan kognisi yang menggelegar dalam benak pemikiran.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Makna Jari Tengah Fauzi Bowo: Foke You

18 April 2012   04:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:29 1086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan Gubernur DKI dihebohkan dengan aksi calon gubernur – incumbent – Fauzi Bowo alias Foke yang mengacungkan jari tengah ke khalayak dan tertangkap kamera. Ada banyak makna yang bisa diajukan terhadap tindakan cagub DKI tersebut, pertama, orang pandai yang belum tentu memiliki wawasan. Kedua, acungan jari tengah menjadi bentuk penghinaan atau ketidak penghormatan terhadap public. Ketiga, melahirkan pembalikan makna jari tengah yang semula untuk menunjukkan penghinaan terhadap liyan menjadi penghinaan terhadap diri sendiri yaitu foke you.

Dalih yang bersangkutan tidak mengetahui arti dari pengacungan jari tengah menjadi alasan yang naïf. Acungan jari tengah, meski merupakan symbol prokem dan diketahui secara universal arti symbol tersebut. Sehingga dengan capaian akademik yang berasal dari perguruan luar negeri menjadi miris ketika dalih yang dikemukakan karena ketidaktahuan maka pandai dengan indikator akademik tidak berkorelasi dengan wawasan si pemilik gelar akademik. Dalam hal ini, apabila alasan yang dikemukakan hanya sekedar dalih semata untuk mendapatkan maaf dari public maka dalih tersebut sama tidak baiknya dengan tindakan mengacungkan jari tengah.

Ketidaktahuan dari sipengacung jari tengah tidak bisa melepaskan dirinya dari makna universal bahwa tindakan tersebut merupakan penghinaan terhadap subyek, dalam hal ini public. Penghinaan tersebut dapat digunakan untuk merujuk kapasitas personal sipengacung jari tengah. Kapasitas personal yang tidak menghargai public, sebagai incumbent ketika mengacungkan jari tengah adalah bentuk penghinaan, merendahkan harga diri public dan tidak menghargai martabat kemanusiaan. Ketidaktahuan sipengacung jari tengah berkonsekuensi pada penilaian bahwa Foke adalah sosok pemimpin yang tidak memanusiakan pihak yang dipimpin.

Penilaian public terhadap calon gubernur DKI dari tindakan acungan jari tengah melahirkan istilah Foke You. Berbeda dengan jari tengah yang dibahasakan Fuck You yang berarti menghina, Foke You tidak berarti menghina pihak lain melainkan menghina dirinya. Arti Foke You yang menghina dirinya sendiri lahir dari konsekuensi kapasitas Foke sebagai gubernur DKI, karena tidak tahu arti acungan jari tengah dan makna jari tengah yang ditampilkan ke public. Ketidaktahuan dan tindakan mengacungkan jari tengah tidak hanya menghina orang lain, tetapi juga menghina dirinya sendiri dengan merujuk pada kapasitas Fauzi Bowo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun