Mohon tunggu...
Yakobus Mite
Yakobus Mite Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Pendidikan

Menulis sebagai bagian dari seni dalam menyampaikan informasi kepada publik, terutama mereka yang membutuhkan informasi

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Doa GULHELMUS SAMBU untuk AYAH

16 Januari 2025   21:21 Diperbarui: 16 Januari 2025   21:21 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto GulHelmus Sambu (DoKpri)

Kepergian orang dekat yang sangat kita cintai merupakan hal yang sangat tidak diharapkan oleh siapapun, apalagi kepergian untuk selamanya oleh seorang Ayah yang meninggal dunia secara tiba-tiba di saat seorang istri dan anak menaruh harapan sebagai tulang punggung dalam keluarga. Hal ini dirasakan oleh Keluarga kecil dan sederhana. Rasa duka mendalam ini dirasakan oleh Ibu Genoveva Tuku dan Anak Gulhelmus Sambu panggilan akrabnya Geil serta seluruh kerabat dan keluarga besar, di Desa Waepana, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada, Provinsi NTT.

Foto Geil dan Keluarga Penghormatan Terakhir (DokPri)
Foto Geil dan Keluarga Penghormatan Terakhir (DokPri)

Pukul 00.58 waktu setempat, tanggal 15 Januari 2025, Ayah yang menjadi harapan bagi Ibu Genoveva Tuku dan Anak Geil menghembuskan napas terakhir di Puskesmas Waepana. Rasa duka mendalam Ketika kedua rumpun keluarga besar dari keluarga Bapak Egidius Bai dan Ibu Genoveva Tuku berkumpul dan berdoa serta memberikan kekuatan Kepada Ibu dan Anak yang ditinggal pergi selamanya oleh Suami dan Ayah tercinta dari hari kematian sampai hari pemakamam pada tanggal 16 Januari 2025 di Pekuburan umum.

Setelah diinformasikan Ayahnya meninggal dunia, Anak Geil terus menangis kesedihan, merasa kehilangan orang yang selama ini selalu menemani dan mengajarkan tentang kesederhanaan dan kerasnya kehidupan dalam keseharian di keluarganya. Ada beberapa kata bahkan kalimat yang sering diucapkan Geil saat meratap Ayahandanya yang membuat semua keluarga besar turut menangis dalam kesedihan antara lain:

Bapak, bangun sudah kita pergi giling padi.

Bapak, saya dan Mama berharap dengan sapa lagi ko.........?.

Bapak, kenapa begitu cepat meninggalkan saya dan Mama?.

Bapak sering suruh saya beli rokok, saya jalan walaupun sudah malam.

Bapak, saya mau jalan dengan sapa lagi........?

Dan masih banyak lagi Kata dan Kalimat yang diucapkan oleh Geil setiap keluarga datang memberikan kekuatan serta doa bagi kepergian Ayahnya. Geil mampu menyapa satu persatu setiap keluarga yang datang, diusia 10 tahun dalam keadaan duka anak yang masih duduk di bangku kelas VI pada SDK Waepana ini tidak seperti biasanya pada anak seusianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun