"Pertanyaan saya adalah mungkin sebelumnya apakah segala bentuk kekerasan di UPN dihandle oleh SKK. Sedangkan (sekarang) setelah adanya Satgas KS menurut saya idealnya adanya pemisahan antara kekerasan seksual dan kekerasan lain," ujar Tasya mempertanyakan.
Meski mempertanyakan hal demikian, Tasya menuturkan dirinya tetap mengapresiasi siapapun yang ikut membantu menyelesaikan masalah di UPN, salah satunya masalah kekerasan seksual. Ia juga menambahkan bahwa ketika bertemu dengan SKK dirinya juga sebenarnya tidak menemukan kejanggalan, sehingga menurutnya membahas masalah ini dengan SKK bukanlah sesuatu yang salah selama memang pada limit yang ia ketahui.
"Ketika bertemu dengan bapak-bapak SKK mereka sangat humble dan nyaman, humoris juga mereka," tambahnya..
Pada kesimpulannya, menurut Tasya selagi sinergitas yang dibangun adalah untuk hal yang baik dan untuk saling membantu, ia sangat mendukung. "Sejauh ini yang saya pikirkan adalah selagi teman-teman bergerak untuk tujuan yang mulia yaitu memberantas kejahatan, menegakkan keadilan, sama-sama berjuang untuk korban menurut saya sudah dikurang-kurangi perselisihan," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H